Banyak pasangan yang ingin ber-KB atau mencegah kehamilan, namun enggan memakai alat kontrasepsi. Namun mereka juga enggan menerapkan KB kalender. Pilihan yang dijatuhkan akhirnya adalah metode coitus interruptus (mencabut penis sebelum ejakulasi). Pertimbangannya, suami-istri bisa melakukan hubungan intim kapan saja (bagaimana pun juga, orang tidak bisa menentukan kapan ingin atau kapan enggak mood berhubungan kan?), namun tidak berpotensi menimbulkan kehamilan.
Namun metode ini ternyata tidak pernah disarankan oleh para dokter. Bagi pria, metode ini membutuhkan kewaspadaan akan datangnya orgasme, dan kemampuan mencabut penis tepat waktunya. Masalahnya, cairan praejakulasi, atau pre-cum, ternyata sudah mengandung sejumlah kecil sperma yang cukup mampu untuk berenang menuju rahim.
Karena itu teknik CI tidak dipertimbangkan sebagai metode kontrasepsi oleh para praktisi. Meskipun begitu, menerapkan teknik ini masih lebih baik daripada tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali. Bagi para wanita, coitus interruptus akan menjadi perlindungan terakhir saat lupa mengonsumsi pil KB, atau kondom sudah tidak tersedia saat melakukan hubungan. Banyak juga wanita yang menjadikan teknik "cabut" ini sebagai back up dari metode lain. Diperkirakan, setidaknya sepertiga (dari populasi wanita yang aktif melakukan hubungan seksual) menggunakan teknik ini untuk ber-KB.
Para peneliti sendiri kesulitan mengestimasi berapa banyak pasangan yang menerapkan metode ini, karena jika tidak ditanya langsung, wanita tidak akan melaporkannya. Hal ini akan menyebabkan sulitnya menilai efektivitasnya. Meskipun demikian, para peneliti seharusnya mulai mempertimbangkan teknik ini sebagai pilihan metode KB seterusnya. Mengapa?
Pada dasarnya teknik ini cukup efektif. Jika dibandingkan dengan penggunaan kondom, keduanya sangat efektif bila diterapkan dengan sempurna (sekitar 4% dibanding 2%), meskipun kurang nyaman dipraktekkan (sekitar 18% banding 17%). Sekarang, tinggal Anda yang harus menentukan pilihan. Jangan lupa, kondom tak hanya akan melindungi Anda dari kehamilan, tetapi juga penyakit menular seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar