Welcome to my blog

Sebuah persembahan dari hati, oleh hati dan untuk hati.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Sabtu, 17 April 2010

Pengobatan pada pecah gendang telinga

Pernah denger istilah pecah gendang telinga? Ini nih bahasa kedokterannya.

Gendang telinga adalah suatu membran yang terdapat diantara telinga luar dan tengah. Fungsi dari gendang telinga ini berhubungan dengan proses mendengar kita. Sangat bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila selaput ini robek, pastilah akan terjadi penurunan kemampuan mendengar kita, karena pada dasarnya selaput ini yang akan meneruskan impuls suara dari telinga luar ke tulang-tulang pendengaran selanjutnya akan diteruskan ke syaraf pendengaran kita.
Banyak hal yang bisa menyebabkan perforasi membran timpani. Misalnya infeksi dan trauma.
Pada anak-anak perforasi ini sangat berkaitan dengan infeksi yang terjadi, seperti infeksi yang diawali dari saluran nafas, seperti batuk dan pilek. Kuman yang ada di hidung bisa sampai ke telinga kita melalui saluran eustachius. Jadilah ketika anak pilek dan batuk yanglama atau pengobatan yang inadekuat, maka akan timbul pula infeksi pada telinga, yang kita sebut sebagai otitis media, yang berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik, istilah awamnya congekan. Lama kelamaan, bakteri yang menginfeksi akan menyebabkan robeknya membran timpani selain juga karena adanya perbedaan tekanan karena udara tidak mampu keluar dari saluran eustachius yang meradang. Penderita biasanya akan demam pada kondisi infeksi ini, nyeri telinga yang hebat.
Selain infeksi, trauma juga pada telinga tengah juga menyebabkan pecahnya gendang telinga. Yang paling sering akibat cutton bud alias pembersih telinga. Sering kita terlalu asik membersihkan telinga hingga kedalaman yang akhirnya akan merobek gendang telinga. Atau juga pada korban bom. Telinga kita punta batasan desibel untuk suara. Kita hanya mampu menerima suara di bawah 80 desibel, di atas 80 itu sudah termasuk kebisingan. Dan gendang telinga bisa pecah pada desibel di atas 120. Hati-hati ya bagi kalian yang sering ke diskotik. Kebisingan diskotik itu mencapai 100-110 desibel. Lama kelamaan akan mempengaruhi pendengaran anda.
Lalu, gimana antisipasinya bila gendang telinga kita pecah?
Pertama, tahu dulu tanda-tandanya.
Bila punya keluhan pada telinga, seperti telinga berdenyut sakit, demam atau keluar darah dari telinga atau cairan, jangan sungkan-sungkan ke dokter. Untuk lebih memastikan apa yang terjadi pada telinga kita, dokter akan melihat dengan alat yang namanya otoskop. Aatu bila perlu, akan dilakukan tes audiometri untuk mengetahui fungsi pendengaran kita.
Selanjutnya bila telah dipastikan, dokter biasanya akan menasehati untuk tidak berenang dan menjaga telinga kita supaya tidak kemasukan air. Ini berkaitan dengan infeksi. Dokter akan mengevaluasi dan kita harus kontrol untuk ini selama 2 hingga 4 minggu, apakah terjadi perbaikan dari perforasi ini. Biasanya pada trauma, akan terjadi penutupan perforasi selama 2 minggu pasca robek. Dan bila setelah dievaluasi tidak ada kemungkinan perbaikan, dokter akan menyarankan dilakukannya timpanoplasi atau miringoplasti.
Miringoplasti ini dilakukan oleh dokter ahli THT, dimana akan dilakukan proses pembedahan, bisa dilakukan dengan anestesi lokal (bius lokal) biasanya dengan metode transkanal cangkok lemak.
Dan pengobatan dengan cara ini cukup berhasil mengembalikan fungsi membran timpani.
Yang paling penting dari semuanya tetaplah menjaga kesehatan telinga kita. Bersihkan telinga secara lege artis, jangan takut telinga gak bersih akhirnya malah merusak.
Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. aku penyelam.. kemarin tepatnya mengalami hal sepeerti itu.. jadi ketika di kedalaman 24 meter. ada sensasi seperti meledak di telinga sebelah kiri saya. apakah ketika gendang telinga sudah pecah bisa kembali lagi seperti semula..??

    BalasHapus