Welcome to my blog

Sebuah persembahan dari hati, oleh hati dan untuk hati.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Senin, 07 September 2009

Injeksi untuk Sakit Saraf

Injeksi untuk Sakit Saraf
SAKIT kepala dan rasa sakit pada tubuh manusia, seperti pada saraf leher dan punggung, kerap dialami siapa saja. Ini tentu sangat mengganggu kegiatan kita sehari-hari. Salah satu kondisi yang biasa terjadi adalah nyeri saraf post herpetic, atau yang dikenal dengan sebutan shingles.

Kondisi ini biasa terjadi pada orang tua dan menyebabkan rasa sakit terbakar pada wajah dan dada, dan dapat berlangsung bertahun-tahun. Pada wajah, rasa sakit ini dapat memengaruhi mata dan menyebabkan kebutaan jika tidak dirawat dengan benar. Pasien akan merasa tidak nyaman luar biasa, bahkan pakaian yang dikenakan pun bisa menjadi pemicu rasa sakit ini. Tidur terganggu hingga menyebabkan keinginan bunuh diri. Meski demikian, diagnosis yang tepat dan pengobatan yang benar bakal menyembuhkan situasi dan pasien dapat menjalani hidup normal.

Pasien dalam kondisi parah biasanya langsung menjalani rawat inap di rumah sakit. Pasien akan diberikan pengobatan dengan baik untuk mengendalikan rasa sakitnya. Banyak pasien yang merespons ini dan meninggalkan rumah sakit terbebas dari rasa sakit. Meski demikian, tak jarang banyak prosedur invasif diperlukan. Contohnya, injeksi pada sisi sendi, injeksi epidural steroid, dan tindakan radiofrekuensi dilakukan di rumah sakit dibantu sinar-X.

Tindakan pengobatan ini sangat efektif bagi pasien dengan rasa sakit leher atau punggung bagian bawah kronis khususnya waktu ada kemerosotan piringan dan saraf impingement. Banyak pasien merasa lebih baik dan rasa nyaman bisa bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dengan injeksi biasa. Bahkan, sampai setahun dengan pengobatan radiofrekuensi.

"Di saat rasa sakit mereka berkurang dengan pertolongan intervensi ini, kami menangani rasa sakit mereka dengan pengobatan dan perlakuan yang saling mengimbangi seperti akupunktur dan fisioterapi. Saya sangat senang ketika mengatakan bahwa banyak dari pasien sembuh total ketika dirawat dengan cara ini."

Cara perawatan inovatif lainnya atau terapi penanganan sakit tradisional adalah terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT). Bentuk pengobatan ini memerlukan terapi kelompok, dengan cara sekelompok pasien yang mengalami sakit kronis berkumpul untuk mempelajari berbagai metode mengelola rasa sakit dengan menggunakan pengobatan.

Instruktur terdiri dari dokter spesialis, ahli fisioterapi, ahli akupunktur, dan psikolog akan mengajar pasien untuk memakai alat ini. Ini adalah pelatihan intensif yang melibatkan partisipasi seharian penuh dan berjalan selama 1-2 minggu. Banyak dari peserta ini melaporkan bertambahnya kemampuan untuk mengelola rasa sakit mereka setelah menjalani pengobatan ini.

Terapi Testosteron Bikin Pria Kembali Muda

Terapi Testosteron Bikin Pria Kembali Muda
PROSES penuaan memang tidak dapat dihindari. Terdapat kemunduran progresif pada fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Pergerakan makin melambat. Ini terjadi karena waktu dan usia yang terus berjalan dan tidak bisa diulang kembali. Proses penuaan tentu memberi pengaruh cukup berbarti pada kehidupan dan aktivitas setiap manusia. Semakin tua, semakin mudah terkena penyakit dan sulit beraktivitas.

Diperkirakan 40% dari pria yang berusia 40 tahun ke atas akan mengalami kelesuan, kurangnya konsentrasi, mood berubah-ubah, lekas marah, bahkan depresi dan bekurangnya kekuatan otot, stamina atau kehilangan libido atau sulit mempertahankan ereksi. Ini semua merupakan gejala-gejala SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism.

Meski demikian, gejala dan tanda-tanda klinis yang berhubungan dengan hypogonadism, tidak selalu semata disebabkan oleh hypogonadism. Karena hormon juga berkurang seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan hormon lainnya juga berperan dalam mengakibatkan terjadinya SLOH. Efek dari hypogonadism ini pun mempengaruhi kualitas hidup ketika usia bertambah dan produksi hormon turun.

Lalu mengapa banyak dokter menilik penggantian testosterone untuk mengatasi SLOH? Karena hypogonadism berdampak pada kualitas hidup. Beberapa penelitian menyebutkan area yang paling terpengaruh dengan terjadinya SLOH adalah berkurangnya energi dan performa seksual. Beberapa survei juga menunjukkan hypogonadism mempengaruhi daya ingat, energi, kekuatan fisik dan kegiatan seksual. Penggantian testosterone juga dapat memberikan keuntungan yang berkaitan dengan rendahnya risiko terkena kanker prostat, penyakit jantung, osteoporosis dan keretakan pada tulang.

Setiap pria tahu bahwa kita mengalami penurunan pada saat menua. Bisa jadi SLOH. Kira-kira 50% pria mengalami gejala-gejala ini pada usia 55 tahun. Namun hypogonadism pada pria ini kerap tidak dialporkan dan didiagnosa lebih lanjut. Awal baik yang dapat dilakukan para pria yang mulai merasa stamina adalah dengan mengenali gejala-gejala SLOH. Sehingga pemeriksaan tingkat testosterone pun dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosa pasti. Perawatan yang dilakukan pun dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. Terapi testosterone tentu patut untuk dipertimbangkan agar SLOH tidak menyebabkan kualitas hidup dan stamina menurun.

Saat Pria Menua

Saat Pria Menua

STAMINA menurun seiring bertambahnya usia.Sebagian besar para pria akan mengalami hal ini cepat atau lambat. Observasi tentang usia dan pergerakan yang melambat terkadang membuat kita menjadi kurang produktif dalam bidang fisik ataupun akademis.

Pada masa lewat paruh baya inilah kinerja menurun dan diperlukan usaha lebih untuk mempertahankan kecepatan yang kita miliki layaknya waktu muda dulu. Tak jarang pula terjadi, ketika fisik terlalu banyak bekerja, badan akan terasa sakit dan pegal, mulai sulit berkonsentrasi dan mudah lupa. Kurangnya energi, tenaga dan ketahanan tubuh ketika menua merupakan hal wajar. Termasuk, kurangnya gairah seks dan ereksi tidak tahan lama.

Faktanya, proses penuaan hanya bisa kita hadapi dengan usaha sebisanya, dicegah jika bisa dan ditunda apa yang bisa ditunda. Ilmu medis masa kini pun telah banyak menyampaikan pesan mengenai gaya hidup sehat, gizi dan penggantian hormon yang dapat menunda penuaan dini.

Hormon yang mempengaruhi proses penuaan pada pria dan wanita, seperti hormon gonadal, adrenal, thyroid dan hormon pertumbuhan. Dengan adanya penggantian hormon ini, makan hormon penuaan akan sedikit diproduksi, dan hormon-hormon baru ini lah yang akan membantu perbaikan sel-sel tubuh dan mempertahankan fungsi tubuh.

Meski demikian, praktik penggantian hormon pada pria lanjut usia ini merupakan praktik medis yang cukup pesat pertumbuhannya dan perdebatan mengenai “andropause” kerap terjadi beberapa tahun terakhir.

“Andropause” merupakan kondisi mental, fisik dan seksual pria yang berkaitan dengan tingkat testosteron yang rendah. Tingkat testosteron yang semakin rendah dipercaya akan meningkatkan munculnya gejala-gejala adropause. Meski demikian, penggunaan kata “andropause” dalam hal ini belumlah tepat.

Pertama, tidak benar bahwa andropause merupakan “menopause” pada pria. Gejala andropause terjadi secara rutin. Hal ini terjadi ketika terjadi perubahan dalam tubuh yang mempengaruhi kualitas hidup. Selain itu, tidak bisa disamakan antara efek dari terapi penggantian hormon wanita saat menopause dengan efek penggantian testosteron pada pria.

Kedua, “andropause” sangat jelas berarti bahwa kelenjar sel seks (gonad) sudah tidak lagi diproduksi. Pada “kondisi penuaan” ini, tingkat testosteron semakin menurun, namun tidak nol. Selain ini, menurunnya produksi testosteron seiring bertambahnya usia tidaklah sama pada semua pria, karena tidak semua pria mengalami penurunan produksi testosteron.

Tingkat penurunan pada setiap pria berbeda-beda, dengan gejala yang berbeda-beda pula. Para ahli menyebut istilah tersebut dengan nama SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism, yang artinya gejala defisiensi sistem reproduksi yang mengakibatkan menurunnya fungsi sel seks atau gonad (rahim atau testis).

Setiap pria tahu bahwa kita mengalami penurunan pada saat kita menua. Bisa jadi SLOH. Kira-kira 50% pria mengalami gejala-gejala ini pada usia 55 tahun. Namun hypogonadism pada pria ini kerap tidak dilaporkan dan didiagnosa lebih lanjut.

Sejak dini, yang dapat dilakukan para pria yang mulai merasa stamina adalah dengan mengenali gejala-gejala SLOH. Sehingga pemeriksaan tingkat testosteron pun dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosa pasti. Perawatan yang dilakukan pun dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. Terapi testosteron tentu patut untuk dipertimbangkan agar SLOH tidak menyebabkan kualitas hidup dan stamina menurun.

Diabetes Retina

Awas Wabah Diabetes Retina!
Tidak seorangpun mengharapkan hilangnya kemampuan melihat. Namun, akibat gaya hidup yang kurang sehat dan pola hidup sedenter (kurang olahraga), penyakit seperti diabetes tidak bisa dihindari. Jenis yang satu ini sedang mewabah di seluruh dunia.

Diabetes menjadi persoalan banyak orang. Apalagi penyakit ini kerap menimbulkan komplikasi yang tak jarang merepotkan penderitanya. Salah satu komplikasi yang kerap dialami adalah munculnya diabetic retinopathy (komplikasi diabetes pada retina), glaukoma dan gangguan pada retina pusat (macula) yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Dr Ian Yeo Yew San, spesialis mata yang menjabat sebagai konsultan di Singapore National Eye Centre yang tergabung dalam layanan wisata sehat, FlyFreeForHealth, mengatakan, “Diabetes pada retina merupakan penyebab kebutaan paling umum pada orang dewasa, khususnya mereka yang bekerja di negara berkembang.”

Sebanyak 80 persen kasus kebutaan pada manusia seharusnya dapat dihindari. Seringkali, hal itu disebabkan oleh komplikasi diabetes dan kondisi medis lainnya. Semakin lama terkena diabetes, semakin tinggi kemungkinan pembuluh darah mata semakin rusak.

“Sekitar 60% pasien memiliki diabetes selama 50 tahun atau lebih akan mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata, dan satu persen diantaranya beresiko mengalami kebutaan,” tambah Dr Yeo.

Menurut National Health Survey pada tahun 2004 di Singapura, 8.9% pria terkena dan 7.6% wanita terkena diabetes. Angka penyakit diabetes di India berada di nomer tertinggi, yaitu 15.3%, Malaysia 11%, dan Cina 7.1%. Statistik tersebut tentu dapat menjadi panduan bagi negara Asia lainnya.

“Perawatan yang sukses untuk diabetic retinopathy bergantung pada deteksi dini dan jenis perawatannya,”

Asupan untuk Mata Sehat

Asupan untuk Mata Sehat
Mata yang sehat juga didapat dari asupan makanan yang bernutrisi yang sesuai dengan kebutuhan mata. Ada sejumlah zat gizi penting yang memberi manfaat optimal bagi kesehatan mata, salah satunya adalah antioksidan.

Vitamin C, E, dan A tergolong vitamin kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah gangguan mata terkait dengan usia dan penyakit mata lainnya. Selain itu, mineral seperti selenium dan zinc juga membantu penyerapan antioksidan.

Sumber antioksidan dapat diperoleh dari buah dan sayur dengan warna cerah, seperti wortel, labu, ubi jalar, anggur, jeruk, dll. Konsentrasi antioksidan lebih melimpah dalam bentuk mentah.

Meski demikian, hendaknya asupan antioksidan tidak dalam jumlah berlebihan.

* Vitamin A
Dapat diperoleh dari hati, telur, dan sayur seperti wortel maupun bayam. Vitamin A ini penting dalam fungsi retina, juga membantu, mata beradaptasi dengan cahaya terang dan gelap. Vitamin A mengurangi risiko terbentuknya katarak dan degenerasi makular terkait usia.

* Vitamin C
Selain memperkuat tulang dan otot serta menjaga kesehatan gigi dan gusi, vitamin C juga penting dalam menjaga kesehatan mata. Vitamin C mampu mengurangi risiko katarak dan degenerasi makular. Sumber vitamin C dapat dijumpai pada jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika.

* Vitamin E
Vitamin E dikaitkan juga dengan pencegahan katarak dan memperlambat perkembangan katarak. Kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, serta produk yang diperkaya vitamin E adalah sumber vitamin E yang baik.

* Selenium dan zinc
Dua komponen ini menjadi mineral kunci untuk membantu proses oksidasi. Mineral tersebut membantu tubuh menyerap antioksidan. Kecukupan mineral ini dalam makanan sehari-hari juga membantu mencegah penyakit mata.

Selenium dapat dijumpai pada makaroni dan keju. Sementara zinc bisa diperoleh dari keju, yogurt, daging merah, dan beberapa sereal yang diperkaya dengan mineral zinc.

Cara Menyayangi Payudara

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Tidur Lelap, Kulit Sehat

Tidur Lelap, Kulit Sehat
Usahakan menetapkan jam tidur secara teratur tiap hari.

Pernahkah mengalami saat bangun tidur, mata Anda tampak sembab dan kulit terlihat kusam? Itu artinya Anda kurang tidur. Perlu diketahui, selain asupan nutrisi dari dalam dan luar tubuh, kualitas tidur juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan dan keindahan kulit kita.

Berikut 5 tips yang bisa diikuti untuk mendapatkan kulit yang tetap terlihat indah saat bangun tidur.

1. Disiplin
Kalau Anda terbiasa tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 05.00, usahakanlah agar jam tidur tersebut tak berubah. Tidak perlu mengganti jam tidur yang kurang pada saat akhir pekan.

2. Aromaterapi
Menginjak usia pertengahan, susah tidur adalah hal yang wajar. Coba semprotkan atau nyalakan lilin beraroma lavender, yang memiliki aroma sangat menenangkan dan bisa mengatasi insomnia.

3. Krim malam
Jangan malas untuk mengaplikasikan krim malam sesaat sebelum beranjak ke tempat tidur. Kulit yang terasa kering, bisa membuat tidur Anda kurang nyaman. Cobalah Oriflame Lift Expert Ultra-Firming Night Cream. Krim yang menggunakan teknologi Bio Spring ini memiliki tekstur lembut, serta mampu membantu mengencangkan serta menyehatkan kulit.

4. Menu makan
Sering merasa lapar saat malam hari? Pilihlah makanan kaya karbohidrat, seperti roti bakar atau crackers. Makanan sejenis ini dipercaya memiliki kandungan serotonin yang bisa membantu Anda semakin rileks. Hindari mengonsumsi makanan berat, setidaknya 2 jam sebelum tidur.

5. Kamar yang nyaman
Buat kamar tidur Anda senyaman mungkin. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun selain tidur di kamar tersebut.

Jumlah Sperma

Kedelai Kurangi Jumlah Sperma?
Jumlah sperma ikut menentukan kualitas kesuburan seorang pria. Seorang pria dianggap subur bila ia memiliki lebih dari 20 juta sperma per milimeter cairan mani. Agar kuantitas sperma tetap terjaga, sebaiknya calon ayah mengurangi konsumsi kedelai.

Penelitian yang dilakukan terhadap 99 pria yang bermasalah dengan kesuburan menunjukkan, mereka yang mengonsumsi makanan berbahan kedelai setiap hari, mengalami penurunan jumlah sperma.

Hal tersebut disebabkan karena senyawa kimia yang disebut isoflavon yang ada di dalam kedelai. Isoflavon mirip dengan hormon estrogen. Meningkatnya jumlah estrogen akan membuat persentase lemak tubuh meningkat (itu sebabnya wanita memiliki lemak tubuh lebih tinggi). Padahal, berat badan berlebih akan menyebabkan berkurangnya kesuburan.

Selain itu, kedelai juga diketahui bisa mengurangi penyerapan zinc oleh tubuh. Bagi pria yang sedang merencanakan kehamilan, zinc sangat dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sperma dan kadar hormon testoteron.

Kendati demikian, bukan berarti semua makanan berbahan kedelai harus dihindari. Yang penting adalah menjaga agar jumlah kedelai yang dikonsumsi tidak berlebihan. Pasalnya, sejumlah studi yang meneliti kaitan antara kedelai dan kesuburan menunjukkan penurunan jumlah sperma bila kedelai yang dikonsumsi berlebihan.

Sebagai contoh, dalam sebuah studi terhadap mencit menunjukkan, konsumsi kedelai dalam jumlah rendah (sekitar 2mg/kg berat badan) selama 90 hari, tidak menyebabkan pengurangan sperma. Baru setelah dosisnya ditambah menjadi 20 mg/kg atau 100 mg/kg, terjadi pengurangan.

Untunglah kadar kedelai dalam makanan tidak terlalu tinggi. Sebagai contoh 1 cangkir susu kedelai mengandung 30 mg, 1/2 cup kacang kedelai mengandung 47 mg, tempe sekitar 37 mg, serta tahu 20 mg. Jadi, bila berat Anda kira-kira 79 kilogram, maka pengurangan jumlah sperma baru terjadi bila Anda mengonsumsi sektiar 1.600 - 8.000 miligram kedelai.

Minggu, 06 September 2009

Senam Kegel


Senam Kegel Yang Banyak Manfaatnya

Senam kegel adalah senam untuk menguatkan otot panggul yang ditemukan oleh Dr. Kegel. Otot panggul atau otot PC (PuboCoccygeal Muscle) adalah otot yang melekat pada tulang-tulang panggul seperti ayunan dan berperan menggerakkan organ-organ dalam panggul yaitu rahim, kantong kemih, dan usus. Bila Anda menahan dan melepaskan air seni, berarti Anda sedang menggerakkan otot panggul. Cara lain untuk mengetahui otot panggul adalah dengan memasukkan jari Anda yang bersih ke dalam vagina, lalu menekannya. Otot-otot yang ‘mencengkeram’ jari Anda itu adalah otot panggul.

Manfaat Senam Kegel

Kehamilan, persalinan, kegemukan dan batuk berat dapat menjadi beban bagi otot panggul. Bila dasar otot panggul melemah, organ-organ panggul wanita akan melorot dan menonjol keluar lewat vagina. Kondisi tersebut dinamakan prolapsis uterus atau vagina yang seringkali membuat wanita kencing dan buang air tanpa sengaja (Jawa: pecirit). Senam kegel yang teratur dapat mencegah hal tersebut. Selain itu, senam kegel juga bermanfaat untuk:

  • Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir (tanpa atau sedikit ‘jahitan’)
  • Meningkatkan kepuasan seksual (karena lebih kuatnya ‘daya cengkeram’ vagina)
  • Mencegah ambein/wasir
  • Mencegah ‘ngompol kecil’ saat bersin dan batuk

Cara Melakukan Senam Kegel

  • Mulailah dengan mengencangkan otot panggul Anda selama lima detik, kendurkan lima detik, lalu kencangkan lagi. Lakukan 10 kali berturut-turut, tiga kali sehari. Anda bisa melakukannya sambil bekerja di kantor, menonton TV atau membaca majalah. Fokuskan pada bagian otot panggul di sekitar vagina dan anus saja, jangan sampai otot perut, paha atau pantat ikut tertarik. Bernafaslah seperti biasa, jangan menahan nafas.
  • Bila Anda sudah terbiasa dengan latihan di atas, lakukan pengencangan dan pengendoran otot panggul secepat mungkin 10 sampai 20 kali berturut-turut. Ulangi sampai 10 kali sehari.
  • Anda bisa juga mencoba ‘teknik elevator’. Kencangkan otot panggul, lalu secara bertahap lepaskan seperti lift yang turun dari lantai empat dan berhenti di setiap lantai. Ulangi sampai 10 kali sehari.
Bila Anda melakukan senam kegel secara teratur, dalam waktu 8 hingga 12 minggu Anda sudah dapat merasakan manfaatnya. Lakukanlah sepanjang hidup Anda, tidak sebatas pada saat hamil. Bila rajin melakukan senam kegel sejak muda, maka di saat tua otot panggul Anda tetap kuat. Anda akan terhindar dari mengompol, sulit menahan kencing dan masalah lainnya yang sering dialami para lansia.

Seks dan Kehamilan


Selalu menarik membahas seks dan kehamilan. Banyak sekali sebenarnya yang ingin mengetahui urusan satu ini terkait kehamilan. Mau tapi tak mau berisiko, tak mau berisiko, tapi ingin. Nah…

Yang namanya keinginan bercinta kadang tak pandang bulu, waktu atau kondisi. Sebutlah Irene (28, bukan nama sebenarnya) yang kini tengah mengandung anak kedua. Irene selalu berharap hubungan intim berjalan seperti biasa, bahkan kehamilan tak harus jadi penghalang. “Meski saya harus meniadakan atraksi-atraksi berbahaya, seperti posisi yang aneh-aneh. Soalnya kehamilan pertama saya aman-aman saja,” ujarnya. Namun, suaminya, menasihatinya mengenai bahaya berhubungan seks saat kehamilan diatas 6 bulan.

Yang perlu Anda catat, sebuah studi yang dilakukan dan dimuat pada Obstetrics & Gynecology edisi February 2001 menangkis asumsi bahwa aktivitas seksual selama kehamilan pada trimester akhir (29-36 minggu) dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami kelahiran sebelum waktunya. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa senggama, demikian halnya orgasme, selama kehamilan minggu-minggu terakhir malah dikaitkan dengan berkurangnya risiko melahirkan sebelum waktunya.

Tanda-tanda Melahirkan


Nyeri, tegang, mulas…. Ups! Jangan-jangan saat persalinan sudah dekat.

Punya pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski tidak berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama saat melahirkan.

Diawali kontraksi

Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot rahim seperti inilah yang disebut kontraksi.

Seperti apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di perut, khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.

Yang pasti, frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu juga dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan selanjutnya cukup panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek, bisa tiap 30 menit, 15 menit, dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.

Sewaktu jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian atas perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin menjalar ke bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang pinggang. Saat mulut rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di daerah tadi akan terasa sangat kuat.

Jalan lahir membuka

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.

Perlu Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal tahap pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang berwarna merah muda) keluar melalui vagina.

Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan, mulut rahim akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah. Saat inilah pembukaan lengkap terjadi.

Pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah membuka sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.

Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:

* Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam,

* Kala I aktif: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan anak pertama, 3 1/2 jam pada persalinan bukan pertama.

* Kala II: disebut fase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung maksimal 1 jam.

* Kala III: adalah fase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.

Penting diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa, Anda masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka sempurna. Bila Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir membengkak dan terjadi perobekan.

Jadi, harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal ini berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.

Bila mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.

Siap lahir

Bila tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka tahap yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding tahap sebelumnya. Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada juga yang lebih.

Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).

Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar-benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan mengejan.

Apa yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda. Ikuti aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan napas sambil mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus dilakukan berbarengan dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih mudah meluncur di jalan lahirnya.

Saat kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di dalam secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan bagian bahu dan seluruh tubuh bayi keluar.

Nah, kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur. Anda bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam dekapan Anda.

Plasenta selesai bertugas

Dengan lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama ini menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas mensuplai nutrisi dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ yang menyalurkan antibodi ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit.

Alam sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski tidak sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari tempat menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi, Anda akan diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.

Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Anda dibersihkan.

Nah, kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak baru dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa indahnya!

Jaundice

Apakah jaundice itu?

Jaundice adalah warna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih mata) sebagian bayi baru lahir.1 Dalam bahasa Indonesia hal ini lebih sering disebut sebagai ‘bayi kuning’ saja. Istilah lain yang kadang digunakan adalah ikterik. Hal ini dapat terjadi pada bayi dengan warna kulit apapun.2

Bagaimana jaundice terjadi?

Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin.2 Sel darah merah manusia memiliki waktu hidup tertentu. Setelah waktu hidupnya selesai, sel darah merah akan diuraikan menjadi beberapa zat, salah satunya bilirubin.1 Bilirubin ini akan diproses lebih lanjut oleh hati untuk kemudian dibuang sebagai empedu. Pada janin, tugas tersebut dapat dilakukan oleh hati ibu.2 Setelah lahir, tugas tersebut harus dilakukan sendiri oleh hati bayi yang belum cukup siap untuk memproses begitu banyak bilirubin sehingga terjadilah penumpukan bilirubin.1

Apakah jaundice berbahaya?

Sebagian besar jaundice tidak berbahaya. Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubin menjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi.2 Hal ini terjadi karena walaupun secara normal bilirubin tidak dapat melewati pembatas jaringan otak dan aliran darah, pada kadar yang sangat tinggi pembatas tersebut dapat ditembus sehingga bilirubin meracuni jaringan otak.3 Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karena keracunan bilirubin ini disebut sebagai ‘acute bilirubin encephalopathy’.4 Bila keadaan tersebut tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisi yang disebut ‘kernicterus’. Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti untuk menilai ada tidaknya jaundice dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice.2
Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzim tertentu.

Bagaimana penilaian jaundice dilakukan?

Penilaian jaundice dilakukan pada bayi baru lahir berbarengan dengan pemantauan tanda-tanda vital (detak jantung, pernapasan, suhu) bayi, minimal setiap 8-12 jam.4 Salah satu tanda jaundice adalah tidak segera kembalinya warna kulit setelah penekanan dengan jari. Cara menilai jaundice membutuhkan cahaya yang cukup, misalnya dengan kadar terang siang hari atau dengan cahaya fluorescent.2 Jaundice umumnya mulai terlihat dari wajah, kemudian dada, perut, lengan, dan kaki seiring dengan peningkatan kadar bilirubin. Bagian putih mata juga dapat tampak kuning. Jaundice lebih sulit dinilai pada bayi dengan warna kulit gelap. Karena itu penilaian jaundice tidak dapat hanya didasarkan pada pengamatan visual. Jika ditemukan tanda jaundice pada 24 jam pertama setelah lahir, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan. Demikian pula jika jaundice tampak terlalu berat untuk usia tertentu bayi atau ada keraguan mengenai beratnya jaundice dari pengamatan visual.

Pemeriksaan kadar bilirubin dapat dilakukan melalui kulit (TcB: Transcutaneus Bilirubin) atau dengan darah (TSB: Total Serum Bilirubin).4 Kadar bilirubin yang diperoleh dari pemeriksaan ini dapat menggambarkan besar kecilnya risiko yang dihadapi si bayi, seperti terilustrasikan pada nomogram. 1

Bagaimana membedakan jenis jaundice?

*
Jaundice fisiologis (normal) dapat terjadi pada 50% bayi baru lahir.5 Tipe jaundice ini umumnya diawali pada usia 2-3 hari, memuncak pada hari 4-5, dan menghilang dengan sendirinya pada usia 2 minggu.
*
Jaundice karena ketidakcocokan rhesus atau golongan darah ibu dan bayi umumnya terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir.5 Tipe jaundice ini memiliki risiko besar untuk mencapai kadar bilirubin yang sangat tinggi. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin dapat terjadi jika ibu memiliki rhesus negatif sementara si janin memiliki rhesus positif. Di Indonesia, hal ini relatif jarang terjadi karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki rhesus positif. Di negara dengan proporsi rhesus negatif yang relatif besar, beberapa pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan ibu dan bayi menghadapi kemungkinan ketidakcocokan rhesus. Setiap ibu hamil menjalani pemeriksaan golongan darah dan tipe rhesus.4 Jika pemeriksaan tersebut tidak dilakukan dalam kehamilan atau jika ibu memiliki rhesus negatif, maka saat kelahiran dilakukan pemeriksaan pada darah bayi untuk mengetahui golongan darah, rhesus, dan ada tidaknya antibodi yang dapat menyerang sel darah merah bayi.

Apakah ASI berhubungan dengan jaundice?

Jaundice lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI dibanding bayi yang memperoleh susu formula. Ada dua macam jaundice yang dapat terjadi sehubungan dengan ASI:

*
Breastfeeding jaundice (5-10% bayi baru lahir)5: Hal ini terjadi pada minggu pertama setelah lahir pada bayi yang tidak memperoleh cukup ASI.6 Bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk empedu yang dialirkan ke usus. Selain itu, empedu dapat terurai menjadi bilirubin di usus besar untuk kemudian diserap kembali oleh tubuh. Jika bayi tidak memperoleh cukup ASI, gerakan usus tidak banyak terpacu sehingga tidak banyak bilirubin yang dapat dikeluarkan sebagai empedu. Dan bayi yang tidak memperoleh cukup ASI tidak mengalami buang air besar yang cukup sering sehingga bilirubin hasil penguraian empedu akan tertahan di usus besar dan diserap kembali oleh tubuh.7 Selain itu kolostrum yang banyak terkandung pada ASI di hari-hari awal setelah persalinan memicu gerakan usus dan BAB. Karena itu, jika Anda menyusui, Anda harus melakukannya minimal 8-12 kali per hari dalam beberapa hari pertama.4 Dan penting untuk diperhatikan bahwa tidak pernah ada alasan untuk memberikan air atau air gula pada bayi untuk mencegah kenaikan bilirubin.
Untuk menilai apakah bayi telah memperoleh asupan ASI yang cukup, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan:4 Bayi yang memperoleh ASI tanpa suplemen apapun akan mengalami berkurangnya berat badan maksimal (< 10% berat lahir) pada usia 3 hari. Jika berat badan bayi berkurang ≥ 10% berat lahir pada hari ketiga, kecukupan ASI harus dievaluasi.
Bayi yang memperoleh cukup ASI akan BAK dengan membasahi seluruh popoknya 4-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali pada usia 4 hari. Pada usia 3-4 hari, feses bayi harus telah berubah dari mekonium (warna gelap) menjadi kekuningan dengan tekstur lunak.
*
Breastmilk jaundice (1% bayi baru lahir): Hal ini terjadi dalam akhir minggu pertama atau awal minggu kedua setelah lahir.6 Sebagian kecil ibu memiliki suatu zat dalam ASI mereka yang dapat menghambat pengolahan bilirubin oleh hati.6,7 Keadaan ini tidak memerlukan penghentian pemberian ASI karena tipe jaundice ini ringan dan sama sekali tidak pernah menimbulkan kernicterus atau bahaya lainnya. Tipe jaundice ini hanya memiliki sedikit sekali kenaikan bilirubin dan akan menghilang seiring dengan makin matangnya fungsi hati bayi pada usia 3-10 minggu. Secara umum, jaundice karena sebab apapun tidak pernah merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI.

Kapan bayi harus diperiksa setelah meninggalkan RS/RB?

Sebelum meninggalkan RS/RB, risiko bayi mengalami hiperbilirubinemia harus dinilai. Penilaian ini oleh American Academy of Pediatrics disarankan dengan melakukan pengukuran kadar bilirubin (TSB atau TcB), penilaian faktor risiko, atau keduanya. Yang merupakan faktor risiko adalah:4

Faktor risiko mayor:

*
TSB atau TcB di high-risk zone
*
Jaundice dalam 24 jam pertama
*
Ketidakcocokan golongan darah atau rhesus
*
Penyakit hemolisis (penghancuran sel darah merah), misal: defisiensi G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk dapat berfungsi normal
*
Usia gestasi 35-36 minggu
*
Riwayat terapi cahaya pada saudara kandung
*
Memar yang cukup berat berhubungan dengan proses kelahiran, misal: pada kelahiran yang dibantu vakum
*
Pemberian ASI eksklusif yang tidak efektif sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi, ditandai dengan penurunan berat badan yang berlebihan
*
Ras Asia Timur, misal: Jepang, Korea, Cina

Faktor risiko minor:

*
TSB atau TcB di high intermediate-risk zone
*
Usia gestasi 37-38 minggu
*
Jaundice tampak sebelum meninggalkan RS/RB
*
Riwayat jaundice pada saudara sekandung
*
Bayi besar dari ibu yang diabetik
*
Usia ibu ≥ 25 tahun
*
Bayi laki-laki

Jika tidak ditemukan satu pun faktor risiko, risiko jaundice pada bayi sangat rendah. Pemeriksaan bayi pertama kali setelah meninggalkan RS/RB adalah pada usia 3-5 hari karena pada usia inilah umumnya bayi memiliki kadar bilirubin tertinggi.4

Secara detail, jadwal pemeriksaan bayi setelah meninggalkan RS/RB adalah sebagai berikut:

*
Jika bayi meninggalkan RS/RB < usia 24 jam à pemeriksaan pada usia 72 jam (3 hari)
*
Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 24 – 47,9 jam à pemeriksaan pada usia 96 jam (4 hari)
*
Jika bayi meninggalkan RS/RB pada usia antara 48 – 72 jam à pemeriksaan pada usia 120 jam (5 hari)

Pemeriksaan yang dilakukan harus meliputi:4

*
Berat badan bayi dan perubahan dari berat lahir
*
Kecukupan asupan ASI/susu formula
*
Pola BAK dan BAB
*
Ada tidaknya jaundice

Jika ada keraguan mengenai penilaian derajat jaundice, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan.4 Jika ada satu atau lebih faktor risiko, pemeriksaan setelah meninggalkan RS/RB dapat dilakukan lebih awal. Selain pemeriksaan kadar bilirubin, penyebab jaundice juga harus dicari.4 Misalnya dengan memeriksa kadar bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi, melakukan urinalisis dan kultur urin jika yang meningkat terutama adalah kadar bilirubin terkonjugasi, melakukan pengukuran kadar enzim tertentu jika ada riwayat serupa dalam keluarga atau bayi menunjukkan tanda-tanda spesifik.

Bagaimana jaundice ditangani?

Sebagian besar jaundice adalah keadaan fisiologis yang tidak membutuhkan penanganan khusus selain dilanjutkannya pemberian ASI yang cukup. Namun pada keadaan tertentu, jaundice memerlukan terapi khusus yaitu terapi cahaya atau exchange transfusion.

TERAPI CAHAYA

Perlu tidaknya terapi cahaya ditentukan dari kadar bilirubin, usia gestasi (kehamilan) saat bayi lahir, usia bayi saat jaundice dinilai, dan faktor risiko lain yang dimiliki bayi, seperti digambarkan pada grafik 2.4

Beberapa faktor risiko yang penting adalah

*
Penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri)
*
Kekurangan enzim G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk berfungsi normal
Kekurangan oksigen
*
Kondisi lemah/tidak responsif
*
Tidak stabilnya suhu tubuh
*
Sepsis (keadaan infeksi berat di mana bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh)
*
Gangguan keasaman darah
*
Kadar albumin (salah satu protein tubuh) < 3.0 g/dL

Pada bayi yang menerima ASI yang harus menjalani terapi cahaya, pemberian ASI dianjurkan untuk tetap dilakukan. Namun ASI juga dapat dihentikan sementara untuk menurunkan kadar bilirubin dan meningkatkan efek terapi cahaya.

Selama terapi cahaya, beberapa hal ini perlu diperhatikan:

*
Pemberian ASI atau susu formula setiap 2-3 jam
*
Jika TSB 25 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 2-3 jam
*
Jika TSB 20-25 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 3-4 jam
*
Jika TSB <20 mg/dL, ulangi pengukuran dalam 4-6 jam
*
Jika TSB terus menurun, ulangi pengukuran dalam 8-12 jam
*
Jika TSB tidak menurun atau meningkat menuju batas perlunya exchange transfusion, pertimbangkan exchange transfusion.

Pada penyakit hemolisis autoimun, pemberian -globulin (gamma globulin) direkomendasikan jika TSB tetap meningkat dengan terapi cahaya atau TSB berada 2-3 mg/dL dari batas perlunya exchange transfusion. Pemberian ini dapat diulangi dalam 12 jam. Pemberian -globulin dapat menghindari perlunya exchange transfusion pada bayi dengan ketidakcocokan rhesus atau golongan darah. Penghentian terapi cahaya ditentukan oleh usia bayi saat dimulainya terapi tersebut, kadar bilirubin, dan penyebab jaundice. Pada bayi yang diterapi cahaya setelah sempat dipulangkan dari RS/RB pasca kelahiran, terapi cahaya umumnya dihentikan jika kadar bilirubin sudah di bawah 13-14 mg/dl. Pengukuran ulang bilirubin setelah 24 jam penghentian terapi direkomendasikan terutama pada bayi dengan penyakit hemolisis atau bayi yang menyelesaikan terapi cahaya sebelum usia 3-4 hari.

EXCHANGE TRANSFUSION

Penanganan khusus lainnya yang mungkin diperlukan pada bayi dengan jaundice adalah exchange transfusion. Exchange transfusion adalah tindakan di mana darah pasien diambil sedikit demi sedikit dengan meningkatkan volume pengambilan pada setiap siklusnya, untuk kemudian digantikan dengan darah transfusi dengan jumlah yang sama.

Exchange transfusion dilakukan dengan segera pada bayi dengan gejala ‘acute bilirubin encephalopathy’ seperti meningkatnya ketegangan otot, meregangnya bayi dengan posisi seperti busur, demam, tangisan dengan nada tinggi, atau jika TSB ≥ 5 mg/dl di atas kurva yang sesuai. Jika kadar TSB berada pada level di mana exchange transfusion dibutuhkan atau ≥ 25 mg/dl, hal ini adalah keadaan gawat darurat dan harus segera ditangani.

dr. Nurul Itqiyah H on http://www.sehatgroup.web.id

Sumber
1. www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001559.htm
2. http://www.aap.org/family/jaundicefaq.htm
3. http://www.cdc.gov/ncbddd/dd/kernicterus2.htm
4. http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/114/1/297
5. http://www.lpch.org/HealthLibrary/ParentCareTopics/NewbornQuestions/JaundicedNewborn.html
6. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003243.htm
7. http://www.breastfeedingbasics.com/html/jaundice.shtml

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan

Saat dokter mengatakan Anda positif hamil, saat itu pula Anda mulai menghitung usia kehamilan. Namun seringkali ibu hamil, tidak tahu pasti berapa usia kehamilannya. Hal ini karena terkadang si ibu tidak mengetahui secara pasti kapan pembuahan terjadi.

Sebenarnya ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung usia kehamilan. Anda bisa memilih yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan.

1. Hari pertama menstruasi terakhir

Metode ini membutuhkan pengetahuan Anda tentang siklus menstruasi. Berdasarkan siklus, dokter bisa memperkirakan usia kehamilan dan tanggal kelahiran si kecil yang dihitung berdasarkan rumus Naegele, yakni hari ditambahkan 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambahkan 1. Contohnya, bila menstruasi terakhir tanggal 1 Mei 2005, diperkirakan persalinan akan terjadi pada 8 Februari 2006. Sebagai catatan, untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap.

Namun sayangnya rumus ini hanya bisa bisa diterapkan pada perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur, yakni antara 28-30 hari. Tak hanya itu, hanya sekitar sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini. Sebab perkiraan tanggal persalinan seringkali meleset antara tujuh hari sebelum atau setelah tanggal yang dihitung.

2. Gerakan janin

Perlu untuk diketahui bahwa pada kehamilan pertama gerakan janin mulai terasa setelah kehamilan memasuki usia 18-20 minggu. Sedangkan pada kehamilan kedua dan seterusnya, gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu.

3. Tinggi puncak rahim

Biasanya, dokter akan meraba puncak rahim (Fundus uteri) yang menonjol di dinding perut dan penghitungan dimulai dari tulang kemaluan. Jika jarak dari tulang kemaluan sampai puncak rahim sekitar 28 cm, ini berarti usia kehamilan sudah mencapai 28 minggu. Tinggi maksimal puncak rahim adalah 36 cm, ini menunjukkan usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu.

Perlu dietahui, ukuran maksimal adalah 36 cm dan tidak kan bertambah lagi meskipun usia kehamilan mencapai 40 minggu. Kalaupun tingginya bertambah, kemungkinan yang akan dialami adalah janin Anda besar, kembar, atau cairan tubuh Anda berlebih.

4. Menggunakan 2 jari tangan

Pengukuran dengan menggunakan 2 jari tangan ini hanya bisa dilakukan jika ibu hamil tidak memiliki berat badan yang berlebih. Caranya; letakkan dua jari Anda diantara tulang kemaluan dan perut. Jika jarak antara tulang kemaluan dengan puncak rahim masih di bawah pusar, maka setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan sebanyak 2 minggu.

5. Menggunakan ultrasonografi (USG)

Cara ini paling mudah dan paling sering dilakukan oleh dokter. Tingkat akurasinya cukup tinggi, yakni sekitar 95%. Dengan USG maka usia kehamilan dan perkiraan waktu kelahiran si kecil bisa dilihat dengan jelas melalui “gambar” janin yang muncul pada layar monitor.

Kuretase


Serba-Serbi Kuret

Bila dilakukan oleh ahlinya, kuret akan berjalan dengan baik.

Banyak ibu yang menganggap kalau kuret hanya merupakan tindakan untuk menggugurkan kandungan. Ini keliru sebab kuret bisa dilakukan untuk banyak kasus, seperti diduga mengalami endometrium, ada sisa plasenta yang tertinggal, juga karena kasus abortus (keguguran) yang tak dikehendaki (janin mati di dalam kandungan). Jika ibu merasa ada gangguan dengan rahim dan perlu dilakukan tindakan, se-baiknya jangan takut untuk dikuret supaya kesehatan ibu tetap terpelihara dengan baik. Tentu saja asal dilakukan oleh ahlinya.Sebenarnya apa sih yang dimaksud kuret? Kuret atau kuretase adalah sebuah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan atau sisa jaringan dari dalam rahim. Jaringan bisa berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang tertinggal seusai persalinan. Kuret perlu dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh di dalamnya. Jika rahim tak dibersihkan, akan memunculkan gangguan seperti nyeri dan perdarahan. Memang, ada obat yang bisa menghentikan perdarahan, namun sewaktu-waktu perdarahan bisa muncul kembali.

Perdarahan terlalu yang banyak dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu. Belum lagi risiko lain, infeksi misalnya.

Tak hanya untuk member-sihkan rahim, kuret pun di-lakukan bisa karena alasan penegakkan medis. Contoh, seorang wanita sering mengalami perdarahan di antara dua masa menstruasi. Perdarahan yang tak semestinya ini harus didiagnosa lewat USG. Namun USG terkadang tak bisa menjawab penyebab terjadinya perdarahan. Untuk menegakkan diagnosis maka bisa dilakukan kuret guna mengambil sedikit jaringan yang ada di dalam rahim. Jaringan tersebut lalu diperiksa di dalam laboratorium sehingga dapat diketahui penyebab utamanya, apakah karena kanker atau yang lainnya.

Kuret merupakan tindakan operasi yang risikonya tergolong tinggi. Karena itu, saat memu-tuskan untuk kuret, ibu harus memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi yang baik dan dokter yang benar-benar berkompeten. Hindari orang yang hanya mengaku-ngaku saja kalau dia mahir menguret padahal tak dibekali pendidikan yang cukup dalam bidang kuretase. Misalnya, dukun beranak atau oknum dokter yang melakukan malapraktik pengguguran kandungan. Padahal yang berkompeten melakukan kuret adalah dokter ahli kandungan dan kebidanan. Umumnya, setiap dokter kandungan sudah dibekali ilmu tentang kuret, jadi seharusnya setiap dokter kandungan mampu melakukannya dengan baik.

Prosedur KURETASE

Prosedurnya sama antara kuret karena keguguran maupun nonkeguguran.

1. PERSIAPAN SEBELUM KURETASE

a. Puasa

Saat akan menjalani kuretase, biasanya ibu harus mempersiapkan dirinya. Misal, berpuasa 4-6 jam sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

b. Cek adanya Perdarahan

Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan perdarahan, kuret akan ditunda sampai masalah perdarahan teratasi. Namun tak menutup kemungkinan kuret segera dilakukan untuk kebaikan pasien. Biasanya akan dibentuk tim dokter sesuai dengan keahlian masing-masing, dokter kandungan, dokter bedah, dokter hematologi, yang saling berkoordinasi. Koordinasi ini akan dilakukan saat pelaksanaan kuret, pascakuret, dan sampai pasien sembuh.

c. Persiapan Psikologis

Setiap ibu memiliki pengalaman berbeda dalam menjalani kuret. Ada yang bilang kuret sangat menyakitkan sehingga ia kapok untuk mengalaminya lagi. Tetapi ada pula yang biasa-biasa saja. Sebenarnya, seperti halnya persalinan normal, sakit tidaknya kuret sangat individual. Sebab, segi psikis sangat berperan dalam menentukan hal ini. Bila ibu sudah ketakutan bahkan syok lebih dulu sebelum kuret, maka munculnya rasa sakit sangat mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan menambah kuat rasa sakit. Bila ketakutannya begitu luar biasa, maka obat bius yang diberikan bisa tidak mempan karena secara psikis rasa takutnya sudah bekerja lebih dahulu. Walhasil, dokter akan menambah dosisnya.

Sebaliknya, bila saat akan dilakukan kuret ibu bisa tenang dan bisa mengatasi rasa takut, biasanya rasa sakit bisa teratasi dengan baik. Meskipun obat bius yang diberikan kecil sudah bisa bekerja dengan baik. Untuk itu sebaiknya sebelum menjalani kuret ibu harus mempersiapkan psikisnya dahulu supaya kuret dapat berjalan dengan baik. Persiapan psikis bisa dengan berusaha menenangkan diri untuk mengatasi rasa takut, pahami bahwa kuret adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah yang ada. Sangat baik bila ibu meminta bantuan kepada orang terdekat seperti suami, orangtua, sahabat, dan lainnya. Bila diperlukan, gunakan jasa psikolog apabila ibu tak yakin dapat mengatasi masalah ini sendirian.

d. Minta Penjelasan Dokter

Hal lain yang perlu dilakukan adalah meminta penjelasan kepada dokter secara lengkap, mulai apa itu kuret, alasan kenapa harus dikuret, persiapan yang harus dilakukan, hingga masalah atau risiko yang mungkin timbul. Jangan takut memintanya karena dokter wajib menjelaskan segala sesuatu tentang kuret. Dengan penjelasan lengkap diharapkan dapat membuat ibu lebih memahami dan bisa lebih tenang dalam pelaksanaan kuret.

2. SAAT KURETASE

Sebelum dilakukan kuretase, biasanya pasien akan diberikan obat anestesi (dibius) secara total dengan jangka waktu singkat, sekitar 2-3 jam. Setelah pasien terbius, barulah proses kuretase dilakukan.

Ketika melakukan kuret, ada 2 pilihan alat bantu bagi dokter. Pertama, sendok kuret dan kanula/selang. Sendok kuret biasanya dipilih oleh dokter untuk mengeluarkan janin yang usianya lebih dari 8 minggu karena pembersihannya bisa lebih maksimal. Sedangkan sendok kanula lebih dipilih untuk mengeluarkan janin yang berusia di bawah 8 minggu, sisa plasenta, atau kasus endometrium.

Alat kuretasebaik sendok maupun selangdimasukkan ke dalam rahim lewat vagina. Bila menggunakan sendok, dinding rahim akan dikerok dengan cara melingkar searah jarum jam sampai bersih. Langkah ini harus dilakukan dengan saksama supaya tak ada sisa jaringan yang tertinggal. Bila sudah berbunyi “krok-krok” (beradunya sendok kuret dengan otot rahim) menunjukkan kuret hampir selesai. Sedikit berbeda dengan selang, bukan dikerok melainkan disedot secara melingkar searah jarum jam. Umumnya kuret memakan waktu sekitar 10-15 menit.

3. PERAWATAN PASCAKURETASE

Perawata usai kuretase pada umumnya sama dengan operasi-operasi lain. Misal, ibu harus menjaga bekas operasinya dengan baik, tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, tidak melakukan hubungan intim untuk jangka waktu tertentu sampai keluhannya benar-benar hilang, dan meminum obat secara teratur. Obat yang diberikan biasanya adalah antibiotik dan penghilang rasa sakit.

Jika ternyata muncul keluhan, sakit yang terus berkepanjangan atau muncul perdarahan, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Mungkin perlu dilakukan tindakan kuret yang kedua karena bisa saja ada sisa jaringan yang tertinggal. Jika keluhan tak muncul, biasanya kuret berjalan dengan baik dan pasien tinggal menunggu kesembuhannya.

Dampak KURET

Terkadang kuret tidak berjalan lancar. Meskipun telah dilakukan oleh dokter kandungan yang sudah dibekali ilmu kuret namun kekeliruan bisa saja terjadi. Bisa saja pada saat melakukannya dokter kurang teliti, terburu-buru, atau jaringan sudah kaku atau membatu seperti pada kasus abortus yang tidak ditangani dengan cepat. Berikut adalah dampaknya.

+ Perdarahan

Bila saat kuret jaringan tidak diambil dengan bersih, dikhawatirkan terjadi perdarahan. Untuk itu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh tersisa sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah membatu. Banyak dokter kesulitan melakukan pembersihan dalam sekali tindakan sehingga ada jaringan yang tersisa. Namun biasanya bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia akan memberi tahu kepada si ibu, “Jika terjadi perdarahan maka segera datang lagi ke dokter.”

+ Cerukan di Dinding Rahim

Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan rahim.

+ Gangguan

Haid

Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot rahim, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid.

+ Infeksi

Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang basah oleh cairan seperti darah.

+ Kanker

Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal kemudian tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bisa saja memicu munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast atau kanker yang disebabkan oleh sisa plasenta yang ada di dinding rahim.

DAPAT Hamil Kembali

Setelah menjalani kuret, ibu tetap bisa hamil dan memiliki anak lagi. Asal kondisi organ reproduksinya baik, ditambah dengan masa subur yang tidak bermasalah. Bila ada yang bilang usai kuret tak bisa hamil lagi itu keliru. Penyebab sulit hamil, mungkin ada masalah dengan organ reproduksi atau ada masalah kesuburan.

Namun, seusai kuret ibu dianjurkan untuk mengistirahatkan rahimnya dahulu sampai benar-benar sehat dan siap hamil. Terutama bila kuret dilakukan pada saat kondisi kehamilan tua karena kondisi uterus sudah membesar sehingga perlu istirahat. Namun bila kuret dilakukan pada saat kehamilan masih muda (batasannya hingga 20 minggu) kehamilan bisa dilakukan lebih cepat jika ibu sudah merasa siap.

Cara Menggugurkan kandungan


Kecuali alasan medis, Indonesia termasuk salah satu negara yang tidak mengijinkan pengguguran kandungan dengan teknik apapun. Hal ini memang banyak dilatar belakangi oleh pendapat agama tenang cara menggugurkan kandungan baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha maupun kepercayaan yang lain. Terlepas dari pada itu di negara lain seperti Amerika ternyata terdapat satu buah kubu yang mendukung pengguguran kandungan dan satu buah kubu lain yang menentang cara menggugurkan kandungan.

Kubu yang mendukung pengguguran kandungan beralasan bahwa semua kehidupan ini berdasarkan atas azas pilihan (choice), karena itu seorang ibu berhak memilih apa yang baik untuk dirinya. Sedangkan kubu yang menentang cara pengguguran kandungan lebih condong pada agama dimana semua berhak untuk hidup termasuk janin di dalam kandungan.

Pengguguran kandungan sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Metode pengguguran kandungan tersebut dibagi sesuai dengan umur kandungan itu sendiri sehingga tata cara pengguguran kandungannya pun berbeda-beda. Berikut adalah cara menggugurkan kandungan yang dilaksanakan dengan tindakan medis tertentu :

Metode Penyedotan (Suction Curettage)

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan menggunakan mesin penyedot dengan ujung tajam untuk membunuh janin dan memotong janin menjadi bagian kecil. Bersama dengan bagian kecil tersebut plasenta kemudian disedot hingga terkumpul dalam satu wadah khusus berupa botol.

Metode D&C - Dilatasi dan Kerokan

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan menggunakan pisau tajam terbuat dari baja yang digunakan untuk memotong-moting tubuh kecil janin hingga menjadi serpihan-serpihan kemudian diakhiri dengan pembersihan menggunakan alat keruk untuk mengerok plasenta yang tertanam di dinding rahim

Menggunakan PIL RU 486

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan cara mengkonsumsi PIL berisi hormon yang menekan pertumbuhan janin dan menghambat alur makanan dari plasenta ke janin sehingga janin tidak berkembang hingga mati dan keluar dengan sendirinya dari tubuh wanita.

Suntikan Methotrexate (MTX)

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan cara memberi suntikan MTX yang bersifat racun kepada wanita dengan tujuan meracuni janin di dalam rahim sehingga janin mati di dalam rahim dan keluar dari tubuh wanita.

Metode Dilatasi dan Evakuasi (D&E)

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan menggunakan pisau baja tajam dan alat berupa tang untuk memotong dan menghancurkan tulang-tulang janin hingga berkeping-keping kemudian diangkat satu demi satu hingga bersih dari dalam rahim wanita.

Metode Racun Garam (Saline/Salt Poisoned)

Cara Aborsi/menggugurkan kandungan dengan cara mengganti sebagian air ketuban wanita dengan larutan garam yang bersifat racun dengan tujuan meracuni organ janin hingga tampak seperti terbakar dan berwarna hitam.


Kami ingatkan cara menggugurkan kandungan seperti yang kami ulas diatas merupakan hal-hal yang memiliki efek samping baik dari segi fisik maupun mental. Untuk itu pertimbangkan terlebih dahulu dengan dokter anda mana yang baik untuk anda dan keluarga. Karena banyaknya resiko pengguguran kandungan inilah, Indonesia hanya mengijinkan aborsi bila ditemukan indikasi medis serius yang mengharuskan dilakukan pengguguran kandungan.

Cara untuk mencegah kehamilan masih lebih baik daripada melakukan tindakan aborsi yang hanya melukai ibu secara fisik dan mental. Masyarakat beragama tidak hanya Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha menentang praktek aborsi/pengguguran kandungan dimanapun di Indonesia. Bila ada klinik aborsi/pengguguran kandungan yang melakukan praktek ini maka hal itu dapat dipastikan ilegal dan resiko yang harus ditempuh oleh wanita sangat tinggi dari mulai pengangkatan rahim sampai pendarahan hebat yang berakibat pada kematian pada wanita.

Kram Perut Saat Hamil


Kram Perut Saat Hamil

Saat hamil terkadang muncul rasa keras dan kram disekitar daerah perut. Hal ini biasanya terjadi pada ibu hamil dan umumnya tidak membahayakan, meski demikian tak berarti boleh dibiarkan sampai menimbulkan rasa sakit berkepanjangan. Kalau intensitas dan kekerapananya tinggi sebaiknya segera periksakan ke dokter jangan tunggu sampai sakit.

Istilah kram perut sebenarnya tidak dikenal dalam medis, yang ada adalah kontraksi dalam kehamilan. Keadaan ini adalah wajar yang menandakan bahwa didalam rahim terdapat benda hidup lainnya. Kontraksi ini merupakan reaksi fisiologis dari rahim secara periodic karena rahim sedang berisi. Kontraksi mulai dirasakan sejak trisemester kedua kehamilan. Dan umumnya terjadi sesekali saja. Jika menimbulkan rasa sakit tetap harus diwaspadai karena kram yang berkelanjutan sampai sakit bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran premature.

Penyebab Kram
Rasa kram timbul disebabkan oleh gangguan asupan oksigen ke rahim sehingga terjadi kekurangan oksigen. Jika asupan oksigen tidak lancer, aliran darah pun menjadi tidak lancar. Inilah yang menimbulkan rasa sakit.

Sebenarnya janin dalam perut dilingkupi oleh ari-ari sehingga saat rahim berkontraksi darahpun terhambat alirannya ke dalam janin. Jika intensitas dan frekuensi kontraksi cukup tinggi cadangan oksigen ari-ari pun bisa berkurang atau bahkan habis.

Kontraksi dianggap normal ketika memasuki usia 37-40 minggu, yakni minggu-minggu mendekati kelahiran. Bila kram perut sering muncul diusia kehamilan kurang dari 20 minggu, di khawatirkan bisa menyebabkan keguguran. Setiap kehamilan punya resiko untuk itu, terutama ibu hamil dengan kelebihan berat badan maupun yang berat badannya sagat kurang. Kontraksi yang masih dianggap wajar adalah berlangsuang sesaat saja atau masih dalam hitungan 1-3 menit saja.

Ada cara mudah yang dianjurkan untuk mengurangi kram atau kontraksi yang berlangsung yaitu dengan menghentiakn segala kegiatan yang sedang dilakukan segera dan segeralah istirahat.

Gangguan asupan oksigen itu disebakan oleh berbagai factor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena kegitan yang berlebihan dapat membuat daya serap oksigen lemah. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim.

Terakhir yang menjadi penyebab adalah faktor emosi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil sangat mempengaruhi keseluruhan proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat memicu gangguan asupan oksigen.

Bagaimana penanganannya
Dengan melakukan konsultasi dokter dan pemeriksaan CTG dan pemberian obat-obatan untuk melebarkan pembuluh darah, selain itu ibu hamil sebaiknya tidak terlalu banyak aktifitas karena akan menimbulkan kelelahan dan ketegangan.

Comments (12) »

Kenali Sakit Perut Saat Hamil

Gejala sakit perut kerap dialami oleh para ibu hamil. Namun, ada juga gejala sakit perut yang tak normal bila terjadi saat kehamilan . Mau tau seperti apa sakit perut yang normal dan tidak? Simak saja.

Normal
Selama bulan-bulan awal kehamilan, biasanya ibu akan mengalami perasaan berat pada perut dan sedikit sakit, seperti saat menjelang haid. Ini lebih dikarenakan pengaruh meningkatnya hormon progesteron dan relaxin, yang membuat sambungan-sambungan tulang di sekeliling rahim agak renggang. Namun ini seharusnya sudah menghilang pada saat kehamilan berusia 10-12 minggu.

Tidak normal
Kram berat yang terjadi di salah satu sisi perut bagian bawah, di bulan 1-3 pertama kehamilan. Ini bisa jadi tanda kehamilan ektopik. Yakni, sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di dalam saluran fallopi dan embrio pun tumbuh di sini. Ini merupakan kondisi darurat dan ibu mesti segera ke UGD, khususnya jika ibu mengalami perdarahan atau flek berwarna kecoklatan, rasa sakit pada bahu di sisi yang sama dengan bagian perut yang sakit atau merasa sakit saat berhubungan seks.

Kram seperti saat haid, yang berlangsung beberapa jam. Ini bisa jadi tanda-tanda awal keguguran. Jika ibu mengalami perdarahan berwarna merah muda serta kontraksi yang kuat, teratur, dan terasa sakit, itu bisa pertanda awal keguguran. Sayangnya, sekali proses keguguran berlangsung, tak ada penanganan yang dapat menyelamatkan kehamilan. Hubungi dokter atau bidan untuk meminta nasihat.

Pada bulan-bulan akhir kehamilan, rasa sakit yang parah di perut bagian bawah yang tak hilang meskipun sudah istirahat mungkin bisa pertanda ibu mengalami placental abruption, yakni lepasnya plasenta dari dinding rahim. Ibu juga mungkin mengalami perdarahan. Ini juga kondisi darurat dan ibu sebaiknya menghubungi dokter atau bidan secepatnya. (cy)

Keluar flek saat hamil, berbahayakah?

Keluar flek (bercak darah) dari vagina tentu membuat seorang ibu hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bila baru pertama kali mengalaminya. Apakah flek tersebut adalah hal yang biasa saja? Ataukah sebuah tanda bahaya?

Apa yang dimaksud dengan keluar flek?

Keluar flek (disebut juga spotting) adalah perdarahan ringan yang bisa terjadi kapan saja pada saat hamil, terutama pada trimester pertama. Sekitar 20% wanita hamil mengalami spotting pada trimester pertama. Hal ini bisa jadi merupakan bagian alami dari kehamilan, namun perlu dipastikan dahulu bahwa tidak terjadi komplikasi.

Perdarahan adalah tanda tersering dari keguguran, sehingga setiap wanita hamil yang mengalami perdarahan dari vagina harus segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Yang dilakukan oleh Sita di atas sudah tepat. Jika Anda mengalami perdarahan banyak atau nyeri hebat dan tidak dapat segera menemui dokter/bidan, langsung datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Apa bedanya dengan perdarahan?

Jumlah darah yang keluar membedakan antara flek dengan perdarahan. Keluar flek adalah keluarnya sedikit bercak darah dari vagina berwarna merah atau kecoklatan, yang bisa jadi tidak sampai mengotori celana dalam. Sedangkan perdarahan jumlahnya lebih banyak daripada flek, dan mengotori celana dalam. Perdarahan jelas lebih serius daripada flek.

Keluar flek itu normal atau berbahaya?

Bagaimana membedakan keluar flek yang normal dan yang berbahaya? Jawabannya tergantung dari kapan terjadinya, jumlah darah yang keluar, lamanya, dan gejala lain (misalnya nyeri perut, keluarnya gumpalan darah atau jaringan, pingsan, lemas, demam).
Flek darah yang dianggap normal adalah bila terjadi pada trimester pertama, jumlahnya sedikit dan tidak berlangsung lama (kurang dari 1 hari), serta tidak ada gejala lain.

Apa penyebabnya?

Dengan mengetahui penyebab keluar flek/perdarahan saat hamil, Anda dapat mengetahui gejala apa yang mesti dicari dan kapan meminta bantuan kepada tenaga medis. Penyebab keluar flek/perdarahan berbeda pada setiap trimester.
Perdarahan pada trimester pertama

Tidak selalu berarti ada masalah. Penyebab yang tidak berbahaya misalnya:

  1. Melekatnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini normal pada kehamilan. Jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
  2. Perubahan hormon: Keluar flek yang disebabkan oleh perubahan hormon saat hamil. Biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, tetapi pada sebagian wanita dapat menetap sampai akhir kehamilan.
  3. Penyebab lain yang lebih serius pada trimester pertama yaitu:
  4. Keguguran: Perdarahan vagina merupakan tanda awal keguguran, disertai dengan nyeri perut.
  5. Blighted ovum: Walaupun dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) terlihat tanda-tanda kehamilan di dalam rahim, namun embrio gagal berkembang sebagaimana mestinya.
  6. Kehamilan ektopik: Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Yang tersering adalah menempel di Tuba Falopii, sehingga tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi. Tandanya antara lain nyeri perut dan perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa ibu.
  7. Kehamilan mola atau kehamilan anggur: Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal.

Perdarahan trimester kedua dan ketiga

Berbeda dengan trimester pertama, Anda perlu waspada bila terjadi perdarahan dari vagina pada trimester kedua atau ketiga karena biasanya menandakan adanya hal yang abnormal. Penyebab perdarahan pada trimester kedua atau ketiga antara lain:

  1. Luka pada leher rahim, misalnya akibat berhubungan seksual atau pemeriksaan dalam yang terlalu kasar.
  2. Penyakit pada vagina atau leher rahim, termasuk infeksi.
  3. Mioma di rahim.
  4. Penyebab yang lebih serius pada trimester kedua atau ketiga biasanya karena kelainan plasenta, yaitu: plasenta previa. Plasenta terletak di bagian bawah rahim sehingga menutupi mulut leher rahim. Tanda utamanya adalah keluar darah berwarna merah yang tidak disertai rasa nyeri, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
  5. Abrupsio plasenta: Sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari perlekatannya pada dinding rahim. Darah yang keluar bisa sedikit atau banyak tetapi selalu disertai dengan nyeri perut hebat, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
  6. Partus prematur: Terjadinya pelebaran leher rahim pada kehamilan 20-37 minggu, disertai dengan kontraksi rahim.
  7. Keguguran: Walaupun keguguran lebih banyak terjadi pada trimester pertama, masih terdapat risiko keguguran pada trimester berikutnya.

Apabila perdarahan terjadi setelah usia kehamilan 28 minggu, segera datang ke rumah sakit karena hal ini merupakan kedaruratan. Perdarahan yang terjadi jumlahnya bisa banyak atau sedikit, dan disertai atau tanpa nyeri perut. Jangan anggap remeh perdarahan ini karena perdarahan adalah salah satu penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia.

Bagaimana mencegahnya?

Bisa tidak ya kita mencegah supaya tidak keluar flek? Tentunya dengan rajin kontrol ke dokter/bidan sejak awal kehamilan sehingga bisa mendeteksi dini adanya kelainan. Hindari rokok dan narkoba karena merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan saat hamil, sekaligus juga tidak baik bagi kesehatan Anda secara umum. Nah, apabila Anda mengalami keluar flek saat hamil, tenangkan diri Anda, sekaligus tetap waspada terhadap adanya tanda-tanda bahaya di atas.

Saatnya Pergi ke UGD

Anda perlu langsung pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit jika mengalami tanda-tanda bahaya di bawah ini :

  1. Perdarahan yang banyak, atau nyeri perut dan kontraksi yang hebat
  2. Keluar flek atau perdarahan yang sudah berlangsung lebih dari 24 jam, dan Anda tidak dapat menghubungi dokter
  3. Pingsan, atau merasa sangat pusing dan lemas
  4. Perdarahan yang disertai demam di atas 38,5oC

Pada perdarahan trimester pertama, pertama kali dokter akan mencari apakah terjadi kehamilan ektopik, namun pada perdarah-an trimester berikutnya dokter akan terlebih dulu meyakinkan apa-kah keadaan Anda stabil atau tidak akibat kehilangan darah. Selain pemeriksaan fisik, dilakukan juga pemeriksaan laboratorium dan USG, tergantung dari kondisi Anda saat itu.

Referensi:

  1. Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, et al. Williams manual of obstetrics. 21th ed. Singapore: Mcgraw-Hill (Asia), 2003.
  2. Mayo Clinic. Vaginal bleeding during pregnancy. www.mayoclinic.com
  3. E -medicine. Bleeding during pregnancy. www.emedicinehealth.com

Gangguan Kehamilan

Gangguan kehamilan

Gangguan kehamilan yang dianggap ringan dapat menjadi masalah bila tidak diperhatikan

Umumnya wanita hamil mengalami gangguan ringan selama kehamilan dan banyak mengeluh tentang apa yang dirasakannya dan bayinya. Menjaga kesehatan dan berolahraga ringan dapat mengurangi dan menghilangkan gangguan kehamilan tersebut. Bila gangguan kehamilan tak kunjung hilang kami sarankan agar anda segera menghubungi dokter kandungan. Dapat saja keluhan ibu hamil tersebut merupakan pertanda awal dari bahaya kehamilan yang tidak bisa disepelekan. Gangguan kehamilan yang dapat kami rangkum untuk anda adalah sebagai berikut :

Sakit dan nyeri

Gangguan kehamilan ini disebabkan karena hormon yang mengendurkan persendian dan jariangan ikat meregang karena bayi bertambah besar. Sakit di tulang iga biasanya disebabkan karena rahim membesar menekan tulang iga ke atas. Untuk mengatasi gangguan kehamilan ini anda bisa mencoba untuk meregangkan dan mengangkat kedua tangan diatas kepala

Sakit punggung

gangguan kehamilan yang satu ini muncul hampir di seluruh waktu kehamilan. Namun demikian rasa sakit akan semakin meningkat pada saat menjelang persalinan. Ini disebabkan meningkatnya hormon yang mengendurkan persendian panggul dan jaringan ikat untuk persiapan persalinan. Ini diperparah dengan semakin besarnya janin dan tertariknya punggung ke arah belakang. Periksakan ke dokter bila sakit ini tidak kunjung hilang karena bisa saja berhubungan dengan penyakit ginjal.

Untuk mengurangi gangguan kehamilan ini ibu hamil agar mengganjal punggung dengan bantal bil duduk. Usahakan berdiri tegak dan gunakan sepatu dengan hak pendek. Bila terpaksa mengambil benda yang terjatuh, jangan mengambilnya dengan membungkuk. Berjongkoklah untuk memungutnya.

Varises pada ibu hamil

pada kasus kehamilan, varises sering terkait dengan penambahan berat badan dan efek hormon. Meski gangguan ini bersifat sepele, varises membuat nyeri pada kaki. Kurangi berdiri terlalu lama dan angkatlah kaki bila duduk ganjalah kaki dengan bantal.