Welcome to my blog

Sebuah persembahan dari hati, oleh hati dan untuk hati.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Sabtu, 24 April 2010

kumpulan kata-kata bijak

“Saya mencintai kehidupan, tetapi saya tidak takut akan kematian. Betapapun, sebisa mungkin saya lebih suka meninggal paling belakangan.”
Georges Simenon-Pencipta Karakter Detektif Fiksi Inspektur Maigret

Setiap kita tersenyum kepada seseorang, tindakan tersebut merupakan perwujudan dari kasih, anugerah bagi orang itu, dan sesuatu yang sangat indah.”
Bunda Teresa Pelayan Kaum Miskin di Calcuta, India

“Kata-kata yang baik memiliki daya kreatif, kekuatan yang membangun hal-hal mulia, dan energi yang menyiramkan berkat-berkat kepada dunia.”
Lawrence G Lovasik, Motivator dan Konselor Kerohanian Amerika Serikat

“Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak.” Mahatma Gandhi (1869-1948), Pemimpin Besar India

Begitulah cinta, ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati… terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…

“Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita–kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif.” Fyodor Dostoyevsky (1821-1881)

“Harapan adalah tabir alami untuk menyembunyikan ketelanjangan kebenaran.”
Alfred Bernhard Nobel, Penemu-Ilmuwan Swedia

“Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati.” Kahlil Gibran (1883-1931), Pujangga

“Cinta dan keajaiban memiliki persamaan besar. Keduanya memperkaya jiwa dan mencerahkan hati.” Nora Roberts, Novelis Cinta AS

“Sekuntum mawar akan menjadi kebunku. Seorang sahabat sejati akan menjadi duniaku.” Leo Buscaglia (1924-1998), Sastrawan AS

“Sekuntum mawar akan menjadi kebunku. Seorang sahabat sejati akan menjadi duniaku.” Leo Buscaglia (1924-1998), Sastrawan AS

Hadapilah setiap tantangan yang menghadang dengan lapang dada, seakan Anda telah tersentuh gairah kemenangan.” George S Patton (1885-1945) Jenderal AS di Perang Dunia I dan II

“Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita–kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif.”
Fyodor Dostoyevsky (1821-1881), Novelis Rusia
“Mencintai artinya berbagi kebahagiaan demi kebahagiaan orang yang kita cintai.” GW Von Leibnitz, Matematikawan-Penemu Kalkulus
“Hampir semua pria memang mampu bertahan menghadapi kesulitan. Namun, jika Anda ingin menguji karakter sejati pria, beri dia kekuasaan.”

Abraham Lincoln (1809-1865), Presiden AS ke-19

“Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Kita tak bisa mengubah sesuatu yang tak bisa dihindari. Satu hal yang bisa kita lakukan adalah berpegang pada tali yang kita punya. Dan itu adalah perilaku yang benar.” Charles R Swindoll, Penulis AS

“Suatu nasihat dinilai dari hasil, bukan dari niat.” Cicero, Filsuf-Negarawan Masa Romawi

“Hanya ada dua kata yang menuntun Anda pada kesuksesan. Kata-kata itu adalah “ya” dan “tidak.” Tidak diragukan, Anda telah sangat ahli untuk berkata “ya.” Sekarang, berlatihlah berkata “tidak.”Cita-cita Anda bergantung padanya. Jack Canfield, Penulis Seri Buku Laris Chicken Soup for the Soul

Tak ada yang menyambut satu Januari dengan apatis. Karena hari tu adalah awal dari semua hari menjelang dengan penuh harapan, suatu momen melepas masa yang telah ditinggalkan.” Charles Lamb, Sastrawan Inggris

“Berbahagialah selalu. Karena itu adalah salah satu cara menjadi bijaksana.” Sidonie Gabrielle, Sastrawan Prancis (1873-1954)

“Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti.” Henri Bergson, Filsuf Prancis (1859-1941)

“Visi bisa jadi adalah kekuatan terbesar kita. Ia selalu membangkitkan daya dan kesinambungan hidup; Ia membuat kita memandang masa depan dan memberi kerangka tentang apa yang belum kita ketahui.” Li Ka Shing, Milyuner Hongkong

“Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka.” Ken Blanchard,Pebisnis-Konsultan

“Jangan pernah menyesal setelah Anda mengungkapkan suatu perasaan. Karena jika demikian, Anda sama saja menyesali kebenaran.” Benjamin Disraeli, Mantan PM Inggris-Novelis

Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena menyebabkan tiga bencana: pertama, doa tak terkabul. Kedua, amal kebaikan tak diterima. Dan ketiga, dosa bertambah (Riwayat Ali bin Abi Thalib)

“Di tiap jengkal kehidupan, sang hujan memang harus tercurahkan.

Kadang hari-hari memang harus dilalui dalam selingkup awan kelabu dan kedukaan.”
Henry Wadsworth Longfellow, Pujangga AS (1807-1882)

Kurangnya loyalitas dalam hal apa pun seringkali menjadi salah satu penyebab
utama kegagalan pada perjalanan hidup kita. Napoleon Hill,Sastrawan AS (1883-1970)

“Perubahan adalah kata lain untuk berkembang atau mau belajar. Dan, kita semua mampu melakukannya jika berkehendak.” Prof Charles Handy, Filsuf

“Penampilan fisik hanyalah sekilas dari apa yang sebenarnya tidak terlihat.” Anaxagoras, Filsuf Yunani

“Kadang kala, justru keputusan kecil yang akan mampu merubah hidup kita selamanya.” Keri Russell, Aktris “Jalan awal terbaik untuk mewujudkan segala impian Anda adalah bangun dan bangkit dari tempat tidur.” Paul Valery, Pujangga Prancis (1875-1941)

“Mereka yang berjiwa lemah tak akan mampu memberi seuntai maaf tulus.
Pemaaf sejati hanya melekat bagi mereka yang berjiwa tangguh.” Mohandas Gandhi

“Cinta kadang kala merupakan sebuah keajaiban. Namun keajaiban kadang kala
justru hanya sebuah ilusi.” Minoo Javan, Selebriti-Penyanyi

“Perdamaian bukanlah berarti ketidakhadiran peperangan semata; Namun, ia adalah sebuah nilai-setonggak karakter kebaikan, kepercayaan, dan keadilan sejati.” Baruch Spinoza, Filsuf (1632-1677)

“Jika seseorang belum menemukan sesuatu untuk diperjuangkan hingga akhir hayatnya,
maka kehidupannya tidak berharga.” Martin Luther King Jr,Aktivis HAM AS

“Jika Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta yang Anda inginkan.” Art Buchwald,Kolumnis Peraih Hadiah Pulitzer

“Karena bukan di telingaku kau membisik, namun di hatiku.
Karena bukan di bibirku kau mengecup, namun di jiwaku.” Judy Garland, Aktris Hollywood (1922-1969)

“Ketika kekuatan akan cinta melebihi kecintaan akan kekuasaan, maka dunia pun menemukan kedamaian.” Jimi Hendrix, Gitaris Rock AS

“Ketahuilah, hal-hal terindah di dunia ini terkadang tak bisa terlihat dalam pandangan atau teraba dengan sentuhan; mereka hanya bisa terasakan dengan hati.”
Helen Keller, Penulis Tuna Wicara-Netra AS (1880-1968)

“Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah. Jadilah bambu yang mampu bertahan
melengkung melawan terpaan angin.” (Bruce Lee, Aktor Laga Kungfu)

“Bukti tertinggi pencapaian sebuah nilai adalah memiliki kekuasaan
tak terbatas namun tanpa menyalahgunakannya.” (Thomas Babington, Politisi-Sejarahwan)

Kita tidak dapat memperoleh pikiran yang damai kecuali kita dapat berhubungan dengan
Sumber kedamaian yang yang ada di dalam diri kita. Damai yang kamu miliki dalam dirimu, dan jika kamu mencarinya di luar,kamu tidak akan pernah menemukannya.
(Maha Guru Ching Hai)

Pengetahuan ada dua macam :yang telah kita ketahui dengan sendirinya atau
yang hanya kita ketahui dimana ia bisa didapatkan. (George Bernard Shaw)

Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain,sama saja dengan orang yang memutuskan
jembatan yang harus dilaluinya,karena semua orang perlu di maafkan. (Thomas Fuller)

Cinta adalah tamu yang selalu datang tanpa undangan tapi kepergiannya tidak pernah diharapkan.Dan sesungguhnya hati akan merasa memiliki cinta apabila cinta itu telah pergi.

Kebebasan itu berasal dari manusia,tidak dari undang-undang atau institusi. (Clarence Darrow)

Anda belum bisa dibilang kaya sampai Anda memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli uang. (Natalie Portman, aktris)

Saya tidak mengetahui kunci menuju kesuksesan,tetapi kunci menuju kegagalan
adalah berusaha untuk menyenangkan semua orang. (Natalie Portman, aktris)

Nilai seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab,
mencintai hidup dan pekerjaannya (Kahlil Gibran)

Uang tidak akan pernah cukup untuk menyembuhkan perasaan sakit dan kebingungan. (Wynona Rider, aktris)

Bekerja dengan rasa cinta berarti melebur diri dengan jiwa sendiri,diri orang lain juga Tuhan (Kahlil Gibran)

Kata yang paling indah bagi umat manusia adalah ‘Ibu’ dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta yang keluar dari kedalaman hati paling dalam. (Kahlil Gibran)

Jika Anda tak dapat memahami teman dalam semua keadaan,maka Anda tak akan pernah dapat memahaminya sampai kapanpun. (Kahlil Gibran)

Kerja adalah wujud nyata cinta. Jika kita tak dapat bekerja dengan kecintaan namun hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu,lalu duduklah di gerbang rumah ibadah untuk menerima derma dari mereka yang bekerja dengan suka cita (Kahlil Gibran)

Selalu ada keindahan dalam setiap masalah.Itu adalah salah satu cara kita belajar
Kecantikan bukan di wajah,melainkan cahaya yang keluar dari dalam hati. (Kahlil Gibran)

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. (Benjamin Franklin)

Kalau rumput dapat tumbuh melalui semen,cinta dapat ditemukan setiap saat dalam hidup Anda. (Cher)

Pada saat-saat tertentu,seringkali sebaiknya kita bergantung pada intuisi. (Natalie Portman, aktris)

Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati, satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar (Khalil Gibran)

Kesatuan dan kesederhanaan adalah dua sumber kecantikan sejati.
(Johann Joachim Winckelmann)

Rasa sakit akan memudar,tetapi kecantikan sejati akan abadi (Pierre Auguste Renoir)

Cinta sejati tidak datang kepadamu,tetapi harus datang dari dalam dirimu.

(Julia Roberts, aktris)

Anda tidak akan pernah salah selama selalu berpegang pada kebenaran.
(Sharon Stone, aktris)

“Dalam setiap keindahan, selalu ada mata yang memandang. Dalam setiap kebenaran, selalu ada telinga yang mendengar. Dalam setiap kasih, selalu ada hati yang menerima.”
Ivan Panin, Matematikawan Rusia (1855-1942)

“Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian.” Henry Van Dyke, Pujangga AS

“Belajar bagaimana cara belajar adalah keahlian terpenting dalam hidup.”
Tony Buzan, Penemu Metode Mind Mapping

Cinta monyet: “Aku mencintai karena aku dicintai”.
Cinta sejati: “Aku dicintai karena aku mencintai.”
Cinta monyet: “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu.”
Cinta sejati: “Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.”
Erich Fromm, Pakar Sosiologis-Psikologi Sosial Filsuf Humanis

“Di tiap musibah yang menimpa Anda, ingatlah untuk bercermin
dan bertanya tentang daya apa yang bisa Anda upayakan guna menarik
pelajaran positif dari kejadian itu.” (Epictetus, Filsuf Yunani)

“Dunia bergerak begitu cepat sekarang. Saat seseorang berkata sesuatu tak bisa dilakukan, sesungguhnya dia sudah diinterupsi orang yang telah dapat melakukannya.” Elbert Hubbard (1856-1915), penulis, penerbit, filsuf AS

Sabtu, 17 April 2010

TATA CARA SEMEDI

Semadi atau semedi, artinya sarasa = rasa tunggal = maligining rasa = rasa jati = rasa pangrasa. Disebut pula dengan maladihening, mesu budi, manekung, puja brata, tarak brata, dan masih banyak lagi istilahnya. Pada intinya olah semedi melibatkan dua kegiatan, pertama yakni ; SOLAH atau perilaku anggota badan dalam upaya “menidurkan” atau “mematikan” anggota raga untuk merasakan hidupnya rasa sejati. Kedua yakni BAWA atau perilaku batin, dengan cara mengolah rasa agar mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi lagi. Atau menghidupkan batin kita yakni merasakan atma (energi hidup) dalam sukma sejati. Agar tidak rancu perlu saya tegaskan perbedaan antara sukma sejati dengan rasa sejati yakni ; sukma sejati dapat dilihat wujudnya, sedangkan rasa sejati hanya bisa dirasakan sebagai energi atma/ hidup/ kayun/ kayu/ chayu. Sukma sejati adalah roh/ruh/ruhulah sementara rasa sejati adalah sir/sirulah (lihat thread : Maklumat Jati). Terdapat banyak sekali tatacara semedi, misalnya sembari duduk bersila, bisa juga sembari baringan atau merebahkan badan. Berikut ini saya jabarkan tata cara semedi sambil membaringkan badan.

  1. Carilah tempat yang nyaman, tenang, dan aman agar konsentrasi anda tidak terganggu oleh suasana lingkungan sekitar. Jangan melakukan semedi di tempat yang berbahaya misalnya tepi sungai, tepi jurang atau di antara semak belukar. Hal ini untuk menghindari resiko jatuh terperosok termasuk terjadinya serangan binatang buas, serangga berbisa dsb. Bisa pula di lakukan di dalam rumah atau kamar tidur anda. Carilah waktu watu saat yang tenang biasanya setelah beranjak larut malam. Keheningan suasana atau suara alam yang lembut justru justru sangat membantu dalam menciptakan konsentrasi. Setelah menemukan tempat yang tepat lalu baringkan badan anda…
  2. Posisi badan telentang menghadap ke atas, seperti mau tidur. Jangan ada anggota badan yang posisinya kurang nyaman. Seluruh anggota badan “jatuh” menempel di pembaringan tanpa ada penahanan sedikitpun. Seluruh otot dan syaraf harus rileks atau loss. .
  3. Tangan sedekap atau sedakep (sedeku) dengan posisi lengan atas tetap menempel di lantai/tempat berbaring sementara lengan bawah diletakkan di atas dada. Jari-jari tangan saling mengunci. Atau bisa juga agar lebih rileks, tangan diluruskan ke bawah (arah kaki), kedua telapak tangan menempel di paha kiri kanan sebelah luar.
  4. Mata terpejam seakan anda sedang bersiap menidurkan diri. Bola mata tidak boleh bergerak-gerak, tahan dalam posisi pejam dan bola mata diam tidak bergerak, disebut meleng.
  5. Kaki lurus rileks telapak kaki kanan ditumpang di atas telapak kaki kiri disebut sedakep kaki tunggal, disebut saluku.

Posisi dan langkah-langkah di atas bertujuan untuk menghentikan daya cipta meliputi imajinasi, angan, pikiran, kemauan, gagasan. Selain itu olah pasamaden sebagai upaya menutup aliran panca indera yakni indera perasa, pendengaran, dan penglihatan. Selanjutnya samadi atau semedi seyogyanya diimbangi dengan perilaku sehari-hari dengan mengurangi makan, minum, tidur dan lain sebagainya.

Semedi merupakan salah satu cara meraih kemuliaan hidup, secara keseluruhan terdapat tujuh macam tahapan atau tingkatan “laku” yang harus dikerjakan apabila ingin mencapai tataran hidup yang sempurna, yakni :

1. Tapaning Jasad

Sopan santun dan mawas diri. Dalam olah semedi dengan cara mengendalikan / menghentikan daya gerak anggota tubuh atau kegiatannya.

2. Tapaning Budi

Menghindari angan-angan dan prasangka yang buruk. Dalam olah semedi dengan bersikap positif thinking agar pikiran menjadi bersih dan dapat membentangkan pandangan seluas-luasnya. Namun jangan biarkan imajinasi menguasai rasio anda.

3. Tapaning Hawa Nafsu

Rela, legowo, menerima apa adanya (qonaah), sabar dan ikhlas. Jangan menyakiti hati sesama. Sabar menghadapi gangguan dan godaan dari dalam dan luar. Tidak suka iri hati dan dendam. Kuat lara wirang atau dipermalukan. Dalam olah semedi dengan cara sikap tidak buru-buru, sumeleh, mengalir apa adanya.

4. Tapaning Sukma

Menenangkan jiwa dan selalu jujur pada diri sendiri dan orang lain. Bersikap dermawan. Perbuatan lahir batinnya selalu diarahkan pada kebaikan. Tanpa pamrih semua hanya netepi sifating Zat. Dalam olah semedi harus bersikap pasrah, bersandar hanya kepada Hyang Widhi. Tidak memaksa diri mencapai hasil. Namun lebih mengutamakan prosesnya yang benar dan tepat.

5.Tapaning Rahsa

Perilaku yang utama, luhur budi pekertinya. Tidak takut bila menderita, dan kuat laku prihatin. Tidak suka mengurusi (intervensi) hal yang bukan kewenangannya. Selalu mawas diri dan giat mencari ilmu hakekat. Dalam olah semedi indera perasa jasad dimatikan diganti dengan rasa pangrasa. Merasakan getaran indera ke-enam, atau rahsa sejati.

6.Tapaning Cahya

Menjaga kesucian lahir batin. Dalam olah semedi, selalu terkonsentrasi pada cahya di pangkal hidung antara kedua mata atau papasu.

7. Tapaning gesang

Selalu eling dan waspada serta mempunyai daya memahami sesuatu secara tepat. Jangan sampai kabur atau samar karena kepalsuan “kulit”. Olah semedi hendaknya selalu ditujukan untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan pribadi dan orang lain. Berusaha berjuang sekuat tenaga secara berhati-hati, kearah kesempurnaan hidup, manembah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakni target Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu sebagai kunci untuk memahami isi Rasa Jati, untuk mencapai sesuatu yang luhur. Maka dalam meraih kemuliaan hidup mutlak diperlukan sinkronisasi antara perbuatan lahir dan batinnya (solah dan bawa).

PATRAPING NETRA

Konsentrasi mata difokuskan pada satu titik yakni pangkal hidung, letaknya di antara ke dua belah mata, diisitilahkan papasu. Kedua belah mata terpejam, namun manik mata memandang ke arah papasu. Di situ bisa langsung tampak ada cahaya atau sinar mencorong/terang mencolok biasanya berwarna putih kekuningan. Bila cahaya di papasu belum muncul dan masih tampak gelap gulita anda harus bersabar, tunggu beberapa saat hingga cahya muncul sedikit demi sedikit lalu berubah menjadi semakin terang bahkan bisa sangat menyilaukan. Bila posisi di atas sudah bisa anda lakukan dengan rileks, selanjutnya giliran menata nafas anda. Setelah dibarengi olah nafas yang rilek anda tinggal konsentrasikan mata pada arah papasu. Lama-kelamaan cahaya kuning terang semu keputihan semakin terang, pusatkan konsentrasi pada cahaya tersebut. Tunggu dengan sabar dan rilek hingga akan muncul gambaran seperti lorong. Tugas anda bergerak mengikuti lorong tersebut dengan perasaan. Pergerakan dikomando oleh kareping rahsa, yakni kehendak rasa sejati. Nantinya lorong akan seperti berkelok melengkung-lengkung namun bukan menikung tajam. Lorong itu akan berujung pada wahana ruang yang sangat terang benderang. Anda seolah masuk ke dalam ruang yang sangat luas dan sulit digambarkan eksotisnya. Itulah ruang gaib.

Pada tahapan ini belum terjadi raga sukma. Peristiwa ini, kesadaran kita hanyalah sebatas berada di antara dunia wadag dengan dunia meta yang gaib. Dengan menggunakan mata batin kita menyaksikan eksistensi gaib melalui “jendela” dimensi gaib. Artinya sukma anda belum memasuki alam gaib. Namun kesadaran batin kita bagaikan energi telekinetik bisa menjelajah ke tempat atau lokasi yang kita inginkan. Di analogikan penglihatan batin kita berubah fungsi sebagaimana alat periskop yang dimiliki kapal selam. Jika diumpamakan kesadaran jasad kita bagaikan berada di dalam kapal selam yang pandangannya sangat terbatas pada obyek yang ada di sekeliling kita dalam jarak yang sangat pendek. Maka mata batin bagaikan alat periskop yang bisa digunakan untuk melihat ada apa di atas permukaan air.

Pada saat semedi minimal orang akan mendapatkan semacam ilham atau wisik yang dapat menjadi petunjuk untuk mengambil keputusan atau apa yang harus dilakukan dan dihindari. Bila latihan olah semedi dilakukan dengan telaten, lama-kelamaan akan mencapai tahap selanjutnya dimana sukma akan keluar dari badan wadag. Pada tahap ini anda akan merasakan keanehan-keanehan ;

  1. Merasakan seolah badan kita tidak bernafas dan indera perasa tidak merasakan sesuatu apapun, namun kita sadar bahwa diri kita tetap lah hidup.
  2. Pada tahap ini kadang terdengar suara-suara (gaib) yang terdengar asing dan aneh. Suara-suara tersebut berasal dari dimensi lain. Karena kesadaran anda telah berada di ambang batas antara dunia wadag dengan dunia gaib. Suara-suara tersebut bukanlah sengaja mengganggu justru menunjukkan bila anda sudah mulai berhasil merubah diri anda menjadi “radio transistor”. Nah, pada tahap ini terkadang anda dapat menangkap petunjuk, sasmita, pralampita yang berasal dari para leluhur. Anda juga tidak perlu khawatir digoda setan/makhluk halus/hantu/demit/jin dsb, karena langkah semedi anda yang mematikan nafsu ragawi sudah cukup menguatkan mental dan batin anda, dan menjadi pagar gaib yang cukup kokoh.
  3. Melihat badan kita sendiri dari luar tubuh. Biasanya kita melihat diri kita seolah sedang tertidur pulas, atau sedang duduk bersila sesuai dengan posisi sewaktu kita melakukan semedi.
  4. Bila sudah terjadi posisi demikian, anda janganlah panik atau takut, tetap kendalikan semuanya melalui kehendak rasa anda sendiri. Misalnya anda ingin menjauh dari tubuh atau ingin menyatu kembali dengan tubuh semua perintah di bawah kendali sang rasa sejati, yakni kehendak rasa.
  5. Antara sukma anda dengan badan wadag bagaikan mengandung energi magnet yang saling tarik menarik. Bila anda berkehendak ingin kembali masuk ke tubuh seketika akan terasa ada energi kuat yang menyedot sukma ke dalam badan wadag. Energi tersebut saya identifikasi sebagai nyawa. Bedanya dengan orang yang meninggal dunia, nyawa sebagai daya perekat sudah tidak ada lagi. Dapat diumpamakan “lem perekat” antara sukma dengan badan wadag sudah hilang, sehingga terjadi pelepasan/perpisahan kekal antara sukma dengan badan wadag.
  6. Selama badan anda sehat wal afiat tidak perlu khawatir kelepasan.. J karena eksistensi nyawa itu prinsipnya tergantung dari kondisi kesehatan atau performance badan anda sendiri. Bila sukma anda berkelana tidak akan terjadi kematian selama nyawa masih bekerja sebagai “lem perekat” atau penghubung antara sukma dengan jasad. Untuk memudahkan pemahaman raga sukma dapat saya contohkan dengan orang yang sedang main layang-layang. Layang-layang diibaratkan sukma sejati kita, tali layang-layang adalah nyawanya, dan orang yang memainkan layang-layang adalah badan wadagnya. Antara layang-layang dengan seseorang yang memainkan masih tetap terhubung oleh tali layang-layang tersebut.
  7. Bila anda merasa sukma sudah berada di luar tubuh hendaknya melatih untuk bepergian dalam jarak dekat dulu, baru kemudian semakin lama semakin jauh. Karena bila anda langsung berjalan jauh, terkadang mengalami kesulitan untuk kembali ke badan. Seumpama orang sedang berjalan menyusuri hutan belantara yang belum anda kenali seluk beluknya serta lupa jalan pulangnya. Hal ini sangat berbahaya, karena dalam tahap awal badan wadag anda belum kuat ditinggal sukma sejati terlalu lama. Persendian akan terasa kaku-kaku, peredaran darah tidak lancar dan tekanan darah (HB) nya bisa drop. Resiko ini yang dapat berakibat terjadi kematian.

OLAH NAFAS

Selanjutnya mulai menata irama nafas khusus diperlukan dalam olah semedi. Nafas ditarik dalam-dalam, jangan tergesa dan kasar, lakukan dengan cara yang lembut, namun kuat dan sepanjang-panjangnya nafas hingga habis. Rasakan nafas mulai memenuhi puser kemudian semakin penuh naik hingga ke dada terasa penuh sesak lalu rasakan semakin naik hingga ke cethak atau langit-langit mulut, terus naik lagi hingga ke ubun-ubun kepala. Proses masuknya nafas memenuhi puser hingga ke ubun-ubun dilakukan dalam sekali tarikan nafas. Memakan waktu antara 4-7 detik. Atau dalam hitungan normal dari angka ke 1 hingga ke 7.

Setelah nafas mencapai ubun-ubun tahan sebentar dalam hitungan 7 detik lalu keluarkan nafas melalui mulut dalam hitungan 4 atau dalam waktu 4 detik. Prinsipnya jumlah tarikan nafas harus selalu lebih besar dibanding keluarnya nafas.

SASTRA CETHA

Rasakan pula saat menahan nafas di ubun-ubun, pada awalnya terasa ringan lalu semakin lama semakin berat, jika sudah terasa berat sekali kemudian lepaskan pelan-pelan seolah menurunkan beban yang mudah pecah. Beban itu sesungguhnya pergerakan rasa jati ada pula yang menyebut sebagai tenaga dalam yang terkonsentrasi. Olah nafas demikian disebut sastra cetha; sastra adalah empaning kawruh, atau kiasan sebagai umpan ilmu. Cetha adalah antebing swara cethak. Cethak adalah langit-langit mulut tempat keluarnya bunyi. Mengapa disebut sastra cetha, yakni untuk menggambarkan olah nafas yang ditarik hingga ke ubun-ubun. Nafas bisa mencapai ubun-ubun bila cethak ditutup rapat sehingga tidak lebih dulu gembos melalui mulut. Bila nafas tidak ditahan dengan cethak hanya akan mengikuti jalannya nafas yang wajar dengan sendirinya. Nafas tidak dapat mencapai ubun-ubun hanya sampai di cethak langsung turun lagi.

DAIWAN

Daiwan atau dawan artinya mengatur keluar masuk nafas yang panjang, rileks dan penuh kesabaran, tidak kemrungsung, buru-buru. Daiwan berarti pula panjang tanpa ujung, langgeng atau abadi. Maksudnya adalah sarana hidup kita yang langgeng berada di dalam nafas kita. Nafas adalah keluar masuknya angin dalam badan seiring dengan keketeg panglampahing rah/roh. Bila kedua unsur tersebut (nafas dan roh) berhenti bekerja dinamakan mati yakni rusaknya badan wadag lalu kembali kembali ke asalnya. Maka nafas yang selalu keluar masuk badan hendaknya dipanjangkan sepanjangnya agar kita memperoleh energi kehidupan lebih panjang lagi.

Keluar masuknya nafas benar-benar dirasakan adanya energi hidup (atma/chayu/kayu/kayun) sembari mengucap mantra dalam hati/batin saja. Mengucap “hu” pada saat nafas ditarik dari puser ke arah ubun-ubun. Lalu mengucap “ya” pada saat keluarnya nafas yakni turunnya nafas dari ubun-ubun ke arah pusar. Naik turunnya nafas tadi melewati dada dan cethak. Nah, disebut sastra cetha karena pada saat mengucapkan kedua mantra hu – ya dibarengi dengan pengendalian buka tutupnya cethak untuk menahan dan melepas nafas.

Setelah masuknya Islam ke nusantara, terjadi beberapa anasir seperti dalam wirid naqshabandiyah SSJ mantra hu – ya dirubah bunyi menjadi hu – allah. Namun kemudian terdapat mazab lain di luar mazabnya SSJ, dan melakukan modifikasi mantra hu – allah menjadi haillah – haillallah, dikenal sebagai wirit satariyah. Perbedaannya, dalam tradisi satariyah ini tidak dilakukan menahan nafas, melainkan hanya bernafas seperti biasanya.

Apapun kata dan bahasa yang digunakan dalam mantra toh tidak ada pengaruh dalam keberhasilan semedi. Letak keberhasilan semedi bukan pada ucapan, namun bagaimana kita harus memahami dan menghayati makna hakekat dari hu – ya, hu – allah, maupun hailah – hailallah. Jangan terjebak oleh rangkaian kata-katanya namun konsentrasi harus di fokuskan kepada getaran Zat Mahamulia. Hu atau ha atau a atau the berarti “sesuatu”, yakni menggambarkan sesuatu yang paling dan maha, tidak lain adalah eksistensi Zat tertinggi yang tanpa nama sebagai tingkat pemahaman akan tataran hakekat Zat.

Hidup "Terlalu Steril" Memicu Alegi

Jika Anda termasuk orang punya prisip 'sangat rewel' dengan urusan kebersihan sebaiknya berpikir ulang. Sebuah riset mengindikasikan, penerapan kebersihan yang terlalu berlebihan di kehidupan modern telah memicu peningkatan yang tajam pada kasus alergi.

Beragam penyakit yang berkaitan dengan alergi seperti demam akibat alergi (hay fever), eczema, hives (urticaria) dan asma dilaporkan mengalami kenaikan di negara-negara maju.

Prof Guy Delespesse, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Montréal, melakukan kajian yang menghubungkan antara tren peningkatan kasus penyakit-penyakit tersebut dengan lingkungan steril yang diciptakan oleh gaya hidup yang serba bersih saat ini.

Alergi merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh beragam faktor seperti riwayat keluarga, polusi udara, makanan yang diproses, stres dan merokok. Namun Prof Delespesse bilang minimnya bakteri di dunia tempat kita hidup mungkin bisa jadi merupakan faktor paling penting.

"Ada hubungan yang terbalik antara tingkat hygiene dengan kasus penyakit alergi dan autoimun," kata Prof Delespesse, yang juga memimpin laboratorium riset tentang alergi di Universitas Montréal.

"Semakin steril lingkungan tempat anak kita tinggal, semakin tinggi risiko anak-anak mengidap alergi atau masalah kekebalan tubuh dalam hidupnya," terang Prof Delespesse.

Ia menyodorkan sebuah fakta menarik. Pada 1980, 10 persen populasi penduduk Barat mengidap alergi, tetapi sekarang ini angkanya naik menjadi 30 persen. Pada 2010, satu dari 10 anak disebut asmatik dan rata-rata angka kematian yang dihasilkan dari penderitaan ini meningkat 28 persen antara 1980 dan 1994.

"Ini pun bukan hanya prevalensinya, tetapi juga tingkat kegawatan dari kasus. Wilayah yang kondisi sanitasinya tetap stabil juga memiliki tingkat kasus alergi dan penyakit peradangan yang tetap konstan. Alergi dan penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1 dan multiple sclerosis adalah hasil dari upaya sistem kekebalan yang balik menyerang kita," papar Prof Delespesse.

"Bakteri dalam sistem pencernaan sangat penting artinya bagi kita dan juga berperan untuk melatih sistem kekebalan tubuh kita. Mereka mengajarkan bagaimana tubuh bereaksi terhadap benda asing. Inilah sebuah kunci dalam perkembangan kekebalan tubuh anak-anak," ujarnya.

Meskipun kebersihan dapat mencegah dan menghindarkan seseorang terhadap bakteri berbahaya, tetapi juga sekaligus membatasi kita dari paparan terhadap mikroorganisme yang menguntungkan. Alhasil, flora bakteri dalam sistem pencernaan kita tidak lagi "kaya" dan beragam sebagaimana mestinya.

Prof Delespesse menyarankan, konsumsi probiotik - atau makanan-makanan seperti yogurt yang mengandung campuran organisme baik - dapat membantu mengatasi masalah ini dengan cara memperkenalkan bakteri kepada usus.

"Mengonsumsi probiotik selama kehamilan dapat membantu mengurangi alergi pada anak-anak. Ini bukanlah ramun ajaib, tetapi salah satu dari banyak elemen yang dapat memperbaiki diet dan kesehatan kita," tandas Prof Delespesse.

Pecah Ear Drum Dari Strep Throat


Radang tenggorokan disebabkan karena infeksi oleh bakteri Streptococcus dan hampir 10 persen dari semua sakit tenggorokan yang radang tenggorokan.

Biasanya seseorang yang menderita radang tenggorokan harus mengambil antibiotik selama 10 hari dan orang tersebut akan tidak lagi dapat menular setelah 24 jam melakukan perawatan. Gejala lain seperti demam dan sakit perut akan hilang dalam dua sampai tiga hari.

Fakta bahwa radang tenggorokan menyebabkan sakit tenggorokan, juga dapat menyebabkan akumulasi cairan di telinga. Hal ini biasanya terjadi ketika infeksi sangat buruk. Ada kasus di mana orang telah menderita pecah gendang telinga dari radang tenggorokan.

Gendang telinga pecah dari radang tenggorokan biasanya terjadi ketika cairan di dalam telinga menumpuk bahwa tidak ada jalan keluar untuk cairan ini. Gendang telinga pecah karena tekanan yang diberikan oleh fluida sehingga cairan saluran keluar. Sebuah gendang telinga pecah dari radang tenggorokan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran sementara atau bisa merusak pendengaran Anda sepenuhnya.

Biasanya pecah gendang telinga dari radang tenggorokan sembuh dalam waktu dua bulan dan tidak memerlukan pengobatan. Selama waktu yang gendang telinga Anda adalah penyembuhan, proses pendengaran Anda akan terganggu. Namun, dalam beberapa kasus, perforasi pada gendang telinga tidak menutup sendiri. Jika ini terjadi, Anda akan membutuhkan pengobatan. Penting apakah menyembuhkan gendang telinga itu sendiri atau Anda memerlukan intervensi medis, jika Anda memiliki radang tenggorokan, anda harus segera mencari saran medis sehingga komplikasi lebih lanjut akan dicegah.

Pengobatan pada pecah gendang telinga

Pernah denger istilah pecah gendang telinga? Ini nih bahasa kedokterannya.

Gendang telinga adalah suatu membran yang terdapat diantara telinga luar dan tengah. Fungsi dari gendang telinga ini berhubungan dengan proses mendengar kita. Sangat bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila selaput ini robek, pastilah akan terjadi penurunan kemampuan mendengar kita, karena pada dasarnya selaput ini yang akan meneruskan impuls suara dari telinga luar ke tulang-tulang pendengaran selanjutnya akan diteruskan ke syaraf pendengaran kita.
Banyak hal yang bisa menyebabkan perforasi membran timpani. Misalnya infeksi dan trauma.
Pada anak-anak perforasi ini sangat berkaitan dengan infeksi yang terjadi, seperti infeksi yang diawali dari saluran nafas, seperti batuk dan pilek. Kuman yang ada di hidung bisa sampai ke telinga kita melalui saluran eustachius. Jadilah ketika anak pilek dan batuk yanglama atau pengobatan yang inadekuat, maka akan timbul pula infeksi pada telinga, yang kita sebut sebagai otitis media, yang berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik, istilah awamnya congekan. Lama kelamaan, bakteri yang menginfeksi akan menyebabkan robeknya membran timpani selain juga karena adanya perbedaan tekanan karena udara tidak mampu keluar dari saluran eustachius yang meradang. Penderita biasanya akan demam pada kondisi infeksi ini, nyeri telinga yang hebat.
Selain infeksi, trauma juga pada telinga tengah juga menyebabkan pecahnya gendang telinga. Yang paling sering akibat cutton bud alias pembersih telinga. Sering kita terlalu asik membersihkan telinga hingga kedalaman yang akhirnya akan merobek gendang telinga. Atau juga pada korban bom. Telinga kita punta batasan desibel untuk suara. Kita hanya mampu menerima suara di bawah 80 desibel, di atas 80 itu sudah termasuk kebisingan. Dan gendang telinga bisa pecah pada desibel di atas 120. Hati-hati ya bagi kalian yang sering ke diskotik. Kebisingan diskotik itu mencapai 100-110 desibel. Lama kelamaan akan mempengaruhi pendengaran anda.
Lalu, gimana antisipasinya bila gendang telinga kita pecah?
Pertama, tahu dulu tanda-tandanya.
Bila punya keluhan pada telinga, seperti telinga berdenyut sakit, demam atau keluar darah dari telinga atau cairan, jangan sungkan-sungkan ke dokter. Untuk lebih memastikan apa yang terjadi pada telinga kita, dokter akan melihat dengan alat yang namanya otoskop. Aatu bila perlu, akan dilakukan tes audiometri untuk mengetahui fungsi pendengaran kita.
Selanjutnya bila telah dipastikan, dokter biasanya akan menasehati untuk tidak berenang dan menjaga telinga kita supaya tidak kemasukan air. Ini berkaitan dengan infeksi. Dokter akan mengevaluasi dan kita harus kontrol untuk ini selama 2 hingga 4 minggu, apakah terjadi perbaikan dari perforasi ini. Biasanya pada trauma, akan terjadi penutupan perforasi selama 2 minggu pasca robek. Dan bila setelah dievaluasi tidak ada kemungkinan perbaikan, dokter akan menyarankan dilakukannya timpanoplasi atau miringoplasti.
Miringoplasti ini dilakukan oleh dokter ahli THT, dimana akan dilakukan proses pembedahan, bisa dilakukan dengan anestesi lokal (bius lokal) biasanya dengan metode transkanal cangkok lemak.
Dan pengobatan dengan cara ini cukup berhasil mengembalikan fungsi membran timpani.
Yang paling penting dari semuanya tetaplah menjaga kesehatan telinga kita. Bersihkan telinga secara lege artis, jangan takut telinga gak bersih akhirnya malah merusak.
Semoga bermanfaat.

Sabtu, 03 April 2010

To Scientists, Laughter is NO Joke - It's Serious


In this Nov. 9, 1967 file photo, U.S. President Lyndon B. Johnson, munching on a cookie, and George Meany, president of AFL-CIO, laugh at a speakers remark during the first annual Jewish Labor Committee Human Rights Awards dinner at the Sheraton in New York. Laughter is a serious scientific subject, one that researchers are still trying to figure out.


So a scientist walks into a shopping mall to watch people laugh. There's no punchline. Laughter is a serious scientific subject, one that researchers are still trying to figure out.

Laughing is primal, our first way of communicating. Apes laugh. So do dogs and rats. Babies laugh long before they speak. No one teaches you how to laugh. You just do. And often you laugh involuntarily, in a specific rhythm and in certain spots in conversation.

You may laugh at a prank on April Fools' Day. But surprisingly, only 10 to 15 percent of laughter is the result of someone making a joke, said Baltimore neuroscientist Robert Provine, who has studied laughter for decades. Laughter is mostly about social responses rather than reaction to a joke.

"Laughter above all else is a social thing," Provine said. "The requirement for laughter is another person."

Over the years, Provine, a professor with the University of Maryland Baltimore County, has boiled laughter down to its basics.

"All language groups laugh `ha-ha-ha' basically the same way," he said. "Whether you speak Mandarin, French or English, everyone will understand laughter. ... There's a pattern generator in our brain that produces this sound."

Each "ha" is about one-15th of a second, repeated every fifth of a second, he said. Laugh faster or slower than that and it sounds more like panting or something else.

Deaf people laugh without hearing, and people on cell phones laugh without seeing, illustrating that laughter isn't dependent on a single sense but on social interactions, said Provine, author of the book "Laughter: A Scientific Investigation."

"It's joy, it's positive engagement with life," said Jaak Panksepp, a Bowling Green University psychology professor. "It's deeply social."

And it's not just a people thing either. Chimps tickle each other and even laugh when another chimp pretends to tickle them.

"That's my candidate for the most ancient joke," Provine said. "It's a feigned tickle. That's primal humor."

Panksepp studies rats that laugh when he tickles them. Sound silly? It's on YouTube and in scientific journals, a funny pairing of proofs when you think about.

It turns out rats love to be tickled. They return again and again to the hands of researchers tickling them, Panksepp's video shows.

By studying rats, Panksepp and other scientists can figure out what's going on in the brain during laughter. And it holds promise for human ills.

Northwestern University biomedical engineering professor Jeffrey Burgdorf has found that laughter in rats produces an insulin-like growth factor chemical that acts as an antidepressant and anxiety-reducer. He thinks the same thing probably happens in humans, too. This would give doctors a new chemical target in the brain in their effort to develop drugs that fight depression and anxiety in people.

Even so, laughter itself hasn't been proven to be the best medicine, experts said.

Dr. Margaret Stuber, a psychiatry professor at University of California Los Angeles Medical School, studied whether laughter helped patients. She found that distraction and mood improvement helped, but she could not find a benefit for laughter alone.

"No study has shown that laughter produces a direct health benefit," Provine said, largely because it's hard to separate laughter from just good feelings. But he thinks it doesn't really matter: "Isn't the fact that laughter feels good when you do it, isn't that enough?"

While studying laughter is serious work to researchers, it apparently sounds like a silly topic when they're seeking research grants. For that reason, Northwestern's Burgdorf avoids the word "laughter." He calls it "positive emotional response."

Panksepp understands, saying: "There's no funding in fun research."

Couples Prioritize Husbands' Careers over Wives'

Although women have earned their place at the office for decades, an equal partnership still often eludes them at home — couples often prioritize the careers of husbands over those of wives, researchers find.

Cornell sociologist Youngjoo Cha investigated 8,484 professional workers and 17,648 non-professional workers — those not requiring advanced education or training — dual-earner families using data collected by the U.S. Census Bureau from 1995 to 2000. Her analysis showed that having a husband who works 50 hours or more per week could hurt a woman's career.

Overall, having a husband who worked 60 hours or more per week increased a woman's odds of quitting her job by 42 percent. However, for husbands, having a wife who worked 60-plus hours a week did not significantly affect a man's odds of quitting. (The researcher excluded workers who quit due to layoffs, illness, disability or lack of interest in working to prevent the possibility that employment decisions were involuntary or due to low commitment to work.)

"This effect is magnified among workers in professional and managerial occupations, where the norm of overwork and the culture of intensive parenting tend to be strongest," Cha said.

Indeed, the odds of quitting increased by 51 percent for professional women whose husbands worked 60 hours or more per week. For professional mothers, the odds they would quit their jobs were more than twice greater than those of professional mothers whose husbands worked less than 50 hours per week. In comparison, for professional men, both parents and non-parents, the effects of a wife working long hours were negligible.

Work-family balance

The results don't suggest men are solely to blame, the researchers say, but rather the gender roles that men and women expect, as well as the nature of the workplace.

Women have less time available to do paid work, because they are still expected to do more housework and perform most of the care-giving responsibilities, an idea supported by how mothers seemingly are especially placed under pressure, Cha noted. As such, hard-working women are put at a distinct disadvantage to their male peers.

"It's not just about men expecting women to quit, it's women too — women feel more guilty when they can't spend a lot of time with their families," Cha told LiveScience. "For instance, when children get sick, prior research shows women are more likely to miss work for urgent childcare then compared to men. When such critical moments come, the expectations work that way."

Working long hours is increasingly common in the United States. Past studies found that from 1970 to 1990, on average the number of hours that people were paid to work per year in the nation increased by 163, or roughly three extra hours per week. In higher-paying professional jobs, overwork is more common and expected.

"The findings suggest that the prevalence of overwork may lead many dual-earner couples to return to a 'separate spheres' arrangement — breadwinning men and homemaking women," she said.

El Asira, Toko Seks "Online" Islami Pertama

LONDON, Guna memenuhi kebutuhan "berbau birahi" yang tidak bertentangan dengan hukum agama, sebuah toko seks online khusus muslim pertama diluncurkan belum lama ini di Belanda. Toko bernama El Asira ini berlokasi di Amsterdam dan mengklaim diri sebagai webshop seksual pertama untuk kalangan muslim.

"Kami memiliki sekitar 70.000 hit dalam empat hari pertama," ungkap Abdelaziz Aouragh, pendiri El Asira. Situs ini pertama kali online pada pekan lalu. Namun, situs saat ini tidak bisa dibuka karena kebanjiran pengunjung.

Pria warga negara Belanda berusia 29 tahun itu menjelaskan bahwa tokonya menargetkan pasangan Muslim yang telah menikah. Situs ini sebagai sebuah alternatif bagi situs-situs lainnya yang "hanya memfokuskan pada pornografi dan sisi yang berlebihan dari erotisme", sesuatu yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.

Situs web El Asira, yang dalam bahasa Arab berarti "masyarakat" memiliki desain unik yang akan mengundang kaum hawa untuk masuk lewat sisi bagian kiri situs, sedangkan para lelaki masuk melalui bagian kanan.

Ketika sudah masuk, para pengguna dapat berselancar dengan menggunakan pilihan bahasa Belanda, Arab, atau Inggris. Di sini akan terdapat lebih dari selusin jenis produk, mulai dari minyak untuk pijat, pelumas, dan pil yang diklaim berfungsi sebagai afrodisiak.

Menurut Abdelaziz, seluruh barang yang dijual di situs ini dijamin halal dan dipastikan tidak ada embel-embel yang berbau pornografi.

"Sebagian besar dari produk lain di luar sana menggunakan gambar orang telanjang atau kata-kata jorok. Sangat sulit untuk menemukan hal-hal lain yang dapat digunakan dalam bisnis ini," ujarnya.

Oleh sebab itu pula, situs web ini hanya memajang foto-foto kemasan, tablet, tube, dan botol yang kebanyakan berwarna pink atau biru dengan logo merek berwarna hitam.

"Kami memilih pendekatan yang sopan, dan ini adalah sebuah gebrakan dalam dunia Islam," tambahnya.

Para ulama di Belanda, seperti Imam Abdul Jabbar, menilai situs web yang dimiliki Abdelaziz sebagai hal yang wajar. "Selama dia tidak menjual alat permainan seks atau hal-hal semacam itu, tidak menjadi masalah. Nabi Muhammad SAW juga telah memberi nasihat tentang masalah seks dalam perkawinan dan tidak ada yang perlu ditabukan," ujarnya. KOMPAS.com —

4 Cara Sederhana Hindari Penuaan Kulit

Kala usia bertambah, kulit kita akan menipis dan berkerut. Produktivitas kelenjar minyak dalam lapisan kulit makin menurun, sehingga kulit jadi kering. Jumlah pembuluh darah di kulit juga menurun, sehingga kulit jadi lebih lemah. Kilau masa muda pun memudar.


Perawatan yang tepat akan menghambat proses penuaan itu. Berikut ini kebiasaan sederhana yang dapat membantu kulit tetap sehat dan berkilau.

1. Lindungi dari cahaya matahari
Sinar matahari merusak kulit dan menyebabkan kerut dalam, kering, kasar, berbintik hitam, dan dapat memicu kanker. Untuk itu sebaiknya Anda:
- Menghindari matahari antara pukul 10.00 sampai 16.00.
- Kenakan pakaian pelindung. Pilih baju lengan panjang, celana panjang, dan topi lebar.
- Kenakan tabir surya 20 menit sebelum beraktivitas di luar. Kenakan kembali setiap dua jam setelah berkeringat hebat atau berenang.

2. Jangan merokok
Rokok mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan kerut. Perubahan itu dapat dilihat jelas pada orang dewasa muda yang merokok setidaknya selama 10 tahun.

Rokok juga mempersempit pembuluh darah di lapisan terluar kulit, sehingga kulit kekurangan gizi dan oksigen. Ini akan menurunkan elastisitas dan kekuatan kulit. Kebiasaan menyedot rokok dan memicingkan mata saat mengembuskannya potensial menyebabkan kerut.

3. Basuh dengan lembut
- Gunakan air hangat, jangan terlalu panas. Air panas menghilangkan minyak alami kulit. Batasi mandi air panas kurang dari 15 menit.
- Hindari sabun yang terlalu keras. Ini juga akan membabat minyak dalam kulit.
- Hindari kosmetik penyebab alergi, terlebih jika kulit Anda sensitif.
- Setelah dibasuh, keringkan muka dengan lembut. Handuk cukup ditekan-tekan ke muka supaya kelembaban kulit tak berkurang.

4. Beri pelembab
Kebutuhan akan pelembab bergantung pada banyak faktor, seperti usia dan jenis kulit. Cara terbaik untuk menilai kebutuhan itu, yakni menunggu 20 menit setelah mandi. Jika kulit terasa kencang, tandanya Anda butuh pelembab. KOMPAS.com -